icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Suami Pengganti untuk Adara

Bab 6 6). Permintaan Maaf

Jumlah Kata:1190    |    Dirilis Pada: 30/01/2024

*

aluk

erani menatap sang papa yang

-meninggalkan Danendra tadi begitu saja, tentunya langsung mena

njunjung tinggi nama baik keluarganya. Siapapun itu-sekalipun itu Adara, ji

tadi," kata Adara. "Adara tiba-

ercaya dengan cerita halusinasi kamu, hm? Rafly sudah m

ini Adara masih berharap Rafly masih hidup. Meskipun kemungkinannya kecil. "Rafly belum tentu meninggal! Papa ken

Rafly itu terpaksa," kata Ginanjar. "Kalau Mama kam

dara me

ly karena memang dari segi status pun, Rafly bukan

tkan beasiswa kuliah di Jakarta lalu bekerja

am perkejaan, tetap saja Ginanjar tak ter

rus itu Danendra, suami kamu. Hormat sama dia dan jaga dia baik-baik. Kamu

asih hid

Sana keluar dan jangan ulangi kesalahan kamu. Sekali lagi Papa d

asur dengan perasaan yang tentu saja marah. Melangkah

ng pria membuatnya

ngobro

k bersandar pada tembok sambil memeluk kedua tangannya di dada. "Kam

r senyumnya. "Iya antar mereka pulang samp

terin sampai ru

jawab Danendra. "Ngobrolnya udah, ka

ol

keduanya melangkah pergi meninggalka

inap di hotel sebelum besok pindahan, karena setela

nggal di kediaman Alexander. Namun, tentu saja tawaran tersebut ditolak Dan

k mau ambil resiko, pada akhirnya keputusan itu diambil Danendra karena kebetulan beber

ka pintu kamar. Mempersilahkan Adara masuk lebih dulu, Danen

an

Y

maaf," ucap Adara. "Aku benar-

ia mulai melepaskan tuxedonya. "Mungkin itu tanda kal

itu terdengar biasa saja, entah kenapa dia selalu

olos. "Kamu takut aku tersinggung? Tenang aja, enggak kok. Ketika aku memutuskan untuk membantu

mu sama keluarga kamu pasti ngerasa enggak nyaman

a gitu," ucap Danendra. "Sekarang lebih baik kamu bu

yum. "Enggak

bis itu mandi," kata Dane

n, sebelum kakinya melangkah masuk, Adara k

an

Y

sletingnya di belakang,"

etingnya?" t

jawab

ol

dra kembali menghampiri Adara yang

ke bawah-membuat punggung Adara yang ha

kantor, nyatanya Adara tak pernah

menyadarkan dirinya dari kekaguman akan

baik secara hukum maupun agama, Danendra tak bera

isik Adara, tapi hati gadi

u memandangi Danendra yang masih berdiri di tempatnya. "Kam

garuk tengkuknya yang tak gatal lalu membalikkan badannya-berjala

nen

menoleh. "Kenap

ka rasa ragu tiba-tiba saja melanda. Padahal, barusan

mu apa?" tan

ra pusing sendiri rasanya untuk

endra sambil terkekeh. "Gelagapan git

Dan,

pa?" tanya

g lekat Danendra. "Enggak

a. "Minta apa? Makan? Enggak, aku enggak

n, Danendra

ong suka enggak jelas, aku en

aja deh, aku cuman mau bilang sama kamu kalau a

erna ucapan Adara hingga selang beberapa detik dia pah

u pa

enggak akan minta kok, bahkan nanti pu

nap

rena aku cuman milikkin

" tanya Ada

detik ini kamu masih berharap banyak R

an

kata Danendra. "Yang terpenting

n a

nar-benar masuk ke kamar mandi-meninggalk

ja, Dan, tapi setelah pernikahan ini s

uka kamu dibandin

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka