icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Ibuku Mati Dua Kali

Bab 5 Lima

Jumlah Kata:1033    |    Dirilis Pada: 17/01/2024

a

berat. Saat baru membuka mata, cahaya dari jen

ng

ini kamar Ibu. Apa semal

sekolah saat ini, aku harus segera ke warung

kamar, Ibu sedang duduk

menanyaiku seakan

mbeku di d

u kerokin. Pagi ini warung

dinding. Sudah setengah sembila

alu makan sedikit. Perutku rasanya mual, jad

gungku dengan uang koin dan balsam. Rasanya perih dan panas. Ak

tergenang karena hujan lebat semalam. Bersihkan, lalu buka. Jual sayur sis

h kenapa rasanya canggung

yang dipinta ibu. Sambil menunggu pembeli datan

rmi

barang yang diinginkannya. Namun, ia malah me

i a

uang ko

Ibu punya hutang di koperasi? Bukan

ebut menunggu lama, aku la

puluh d

ominal yang

serupa dengan jumlah uang yang berbeda.

ekali?" gumamku sambil me

g Ibu. Tapi penipuan! Aku menepuk

emacu kencang dengan perasaan takut. Tapi, sejenak aku mengerutkan kening. M

meminjam motor pada tetangga untuk mengantar bapak berobat, tap

araan yang ia pakai di depan

siapa

bil kredit. Nanti kamu belajar pakenya, biar gak usah pake

u. Jantungku kembali berdebar. Segera kubuka laci

mang benar ibu ada utang sama ko

punya utang, mana bisa maju, Feb. Lagi pula seti

Jika setiap hari, ditambah lagi menyisihkan uang un

sudah memperhi

a. Karena kemarin tak hadir tanpa keterangan, sete

membersihkan WC yang berada di samping kelas sebelas IPS. Sialnya, kemarin ternya

peralatan bersih-bersih ke kantor, aku berpapasan

erespon. Apa di

memanggilnya seraya berbasa-basi meski

karena kejadian tempo hari, Marisa enggan membalas sapaanku. Dia tak

*

duduk. Menyimak pelajaran yang seb

encolek lenganku. Aku menoleh

nyaku dengan

loh, Feb. Katanya kamu mempermalukan

an Marisa. Tapi, mungkin ada benarnya, mereka malu pada I

Rania memastik

ku meng

ila kam

ni aku menge

lau mau mengobro

Rania kembali

harus cerita semuanya.' Tul

sampai hampir mati gara-gara disuruh ke toko emas tapi aku bersikeras ingin berang

ituturkan Marisa pada teman-teman. Meski tak tahu ap

empat jam pelajaran. Beberapa muri

ntar ya, Feb. Baru mend

eluar kelas. Kemudian meletakkan ke

g, Rania kembali

, Ran," ucapku tanpa meng

Ban

k di belakangku. Mau tak mau aku mengangkat k

?" Telapak tangan Ba

cepat memundurkan kepala. Sunggu

telapak tangannya, tapi karena aku ingat bahwa

tku sebisa mungkin menahan

endadak tercekat mendengar se

tempo hari juga kare

yu menyadari sesuatu yang tak seharu

seburuk i

an sudah melihatmu diperlak

us menj

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka