icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Ibuku Mati Dua Kali

Bab 4 Empat

Jumlah Kata:925    |    Dirilis Pada: 17/01/2024

a

unkan Yola. Beberapa kali kuguncangkan tubuhny

ngsung kutodong di

ihat sedang berpikir. Kemudian detik

ken

beras dan beberapa barang ya g disusun di rak bawah

or pintu di luar it

ta Yola terbelalak.

idur, aku mengikutinya di belakan

Yola saling pandang. Biasanya, saat ada hal sepele yang jadi masalah, ibu aka

mulut. Mungkin kali ini dia mencoba mengontrol

Kak. Ibu sepertinya

ng. Suara hujan di luar mulai mereda. Namun dar

i dorong di atas lantai. Apa yang

. Sesaat hening. Lalu

k! Kr

in menanyakan pada ibu, apa ia memiliki obat demam.

ung mendorong pintu. Tapi, hal yang pertam

ni!" pekikku sambil be

kain panjang pada kayu melintang di atas kamar yang digunakan untuk menempel lampu. Rumah kami tak menggunakan

ukan. Berhenti, Bu!"

aat ikatannya selesai, Ibu malah memasukkan

, lekas ke sini!"

at ibu berpijak. Memeluk tubuhny

Yola masih membutuhkanmu." Air mata deras mengali

lau ibu mau mati, mati saja! Susul Bapak

nya untuk menarik perhatian ibu agar dia membatalkan nia

pintu luar di banting. Dia mau kemana? Buka

perubahan pada Yola sampai lengah bahw

erteriak sam

dan memegangi kaki ib

as,

turun, Bu." Suaraku sampai berge

ah kami. Tanpa banyak bicara dia langsung ikut naik. Aku terpaksa turun. Tubuh Ibu diangkat dan dilemparkan ke

perti itu. Jika berat menanggung beban sendiri, cerita sama kami. Kelu

tar. Sekali lagi ada rasa tercekat di tenggorokan s

ritaan ku, War!" Ibu be

g tangisnya pecah. Suara rinti

kali aku pertama aku me

diam saja selama ini? Tidak. Saat sulit, aku mendatangi mereka satu persatu seperti pengemis. Menanggalkan rasa malu agar bisa menghidupi an

didisiplinkan. Bahkan malam ini, saat aku susah payah menaikkan barang-barang dagangan ag

aku merasa yang paling tersakiti. Tak pernah sekali pun aku memikirkan tentang perasaan

h bebanmu sel

eraung. Dengan rasa bersalah, aku merangkak mende

kan satu kata pun untuk memohon pengampunan Ibu. Sementara itu

etapi bagiku, setelah kejadian ini, aku berj

ak yang akan mem

u juga mesti tidur, Feb. Besok pag

embali ke tempat tidur. Sedangkan aku, setelah menutup

harus menunggui Ibu, takut dia me

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka