Luka Karena CINTA
rang Tua
a. Bukan lantas pergi meninggalkan orang tuanya yang sudah peot ronta seperti ini. Seperti kacang lupa dengan ku
nya, sudah lebih lunak. Tidak berlaku keras dan kasar l
on nggak perna
dia mampir ke sini. Kadang, w
at mengundang seleranya. Apalagi, ketika disantap pada saat perutnya sedang keronco
.enak.
snya, Kakakmu juga iku
Ia baru saja dipromosikan ke p
nyahut. Ekpe
ak makan masakan Bunda yang l
esukaan kamu. Coba lihat badan kamu sekarang kurus
gat sering memakan makanan mengandung jung food dan mie instan. Diandra juga suka mengemil dan minum susu. Akiba
lalu banyak pikiran dan
eringat Robert, nafsu maka
u ke
Aku agak pusing. Mu
a istirahat a
ndra
ntu membuat Diandra membalik
dra. Tanpa ragu, Diand
mana Ayah dulu yang gemuk dan kekar? Ayah yang pernah menggendongnya di lengan kirinya dan Dilla, adiknya di lengan kanannya? Dibandingkan dengan
andra dapat berm
Nak," gumam Ayah terharu,
Diandra agak pusing.
istirahat
deng Diandra
tu pun perabotnya yang pindah tempat. Ayah mau balik ke kantor dulu,
kamarnya. Semuanya memang belum berubah. Kamar itu merupakan bagian dari masa
menghiasi tembok kamar. Diandra memang suka sekali kepada kucing Hello-kitt
arna cokelat muda. Lemari itu bersebelahan dengan sebuah meja tulis, juga dengan warna yang senada. Foto Diandra dengan pipi tembemnya, berse
berukuran kecil dengan kaca buram yang retak. Letaknya menj
utupi kaca yang retak. Cowok jangkung berkulit putih. Rambut hitam berombak dan sedikit awut-awutan. Punya hidung bangir dan bibirnya yang ti
dan Robert masih SMU. Dulu Diandra sendiri yang memecahkan frame terseb
n. Luka di hatinya belum sebelum sembuh benar. Kepiluan m
erih merayap saat
mungkin Santi , pembantunya yang lugu itu nggak tahu apa-apa tentang
sing. Diandra mengambil dan memulai mem-bacanya buka lembarannya satu-satu. Dulu, Diandra sering menuliskan peras
erlalu religius untuk digiring berbicara tentang hubungan mesra laki-laki dan perempuan. Diandra membaca diari tua itu. Sampulnya sudah kusam tertutup debu. Di dalamnya, terlukis suka duka cerita remaja Diandra. Di sana, ada cerita singkat, ada puisi, ada bait-bait lagu. Namu
atinya masih teririsdan meneteskan perih bila mengingat segala hal tentang Robert. Buru-buru, ditutupnya diari using itu dan dimasukkannya
ut, meski warnanya sudah memudar. Diandra memiliki kebiasaan tidak memperlihatkan air matanya di had
am-diam di kamarnya, di atas tempat tidurnya. Berulang kali, ia berusaha menyembunyikan air matanya. Setiap menangis Diandra menututupinya dengan gul
an yang tadi merayapi sekujur tubuhnya, tak lagi dirasakan. Kini, yang ia rasakan adal
sa indah bersama Robert, juga kenangan peristiwa pahit yang akhirnya menjerumuskan Diandra dalam jurang kesedihan y
sam