icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Luka Karena CINTA

Bab 2 TERASA SESAK

Jumlah Kata:1141    |    Dirilis Pada: 12/01/2024

rang Tua

a. Bukan lantas pergi meninggalkan orang tuanya yang sudah peot ronta seperti ini. Seperti kacang lupa dengan ku

nya, sudah lebih lunak. Tidak berlaku keras dan kasar l

on nggak perna

dia mampir ke sini. Kadang, w

at mengundang seleranya. Apalagi, ketika disantap pada saat perutnya sedang keronco

.enak.

snya, Kakakmu juga iku

Ia baru saja dipromosikan ke p

nyahut. Ekpe

ak makan masakan Bunda yang l

esukaan kamu. Coba lihat badan kamu sekarang kurus

gat sering memakan makanan mengandung jung food dan mie instan. Diandra juga suka mengemil dan minum susu. Akiba

lalu banyak pikiran dan

eringat Robert, nafsu maka

u ke

Aku agak pusing. Mu

a istirahat a

ndra

ntu membuat Diandra membalik

dra. Tanpa ragu, Diand

mana Ayah dulu yang gemuk dan kekar? Ayah yang pernah menggendongnya di lengan kirinya dan Dilla, adiknya di lengan kanannya? Dibandingkan dengan

andra dapat berm

Nak," gumam Ayah terharu,

Diandra agak pusing.

istirahat

deng Diandra

tu pun perabotnya yang pindah tempat. Ayah mau balik ke kantor dulu,

kamarnya. Semuanya memang belum berubah. Kamar itu merupakan bagian dari masa

menghiasi tembok kamar. Diandra memang suka sekali kepada kucing Hello-kitt

arna cokelat muda. Lemari itu bersebelahan dengan sebuah meja tulis, juga dengan warna yang senada. Foto Diandra dengan pipi tembemnya, berse

berukuran kecil dengan kaca buram yang retak. Letaknya menj

utupi kaca yang retak. Cowok jangkung berkulit putih. Rambut hitam berombak dan sedikit awut-awutan. Punya hidung bangir dan bibirnya yang ti

dan Robert masih SMU. Dulu Diandra sendiri yang memecahkan frame terseb

n. Luka di hatinya belum sebelum sembuh benar. Kepiluan m

erih merayap saat

mungkin Santi , pembantunya yang lugu itu nggak tahu apa-apa tentang

sing. Diandra mengambil dan memulai mem-bacanya buka lembarannya satu-satu. Dulu, Diandra sering menuliskan peras

erlalu religius untuk digiring berbicara tentang hubungan mesra laki-laki dan perempuan. Diandra membaca diari tua itu. Sampulnya sudah kusam tertutup debu. Di dalamnya, terlukis suka duka cerita remaja Diandra. Di sana, ada cerita singkat, ada puisi, ada bait-bait lagu. Namu

atinya masih teririsdan meneteskan perih bila mengingat segala hal tentang Robert. Buru-buru, ditutupnya diari using itu dan dimasukkannya

ut, meski warnanya sudah memudar. Diandra memiliki kebiasaan tidak memperlihatkan air matanya di had

am-diam di kamarnya, di atas tempat tidurnya. Berulang kali, ia berusaha menyembunyikan air matanya. Setiap menangis Diandra menututupinya dengan gul

an yang tadi merayapi sekujur tubuhnya, tak lagi dirasakan. Kini, yang ia rasakan adal

sa indah bersama Robert, juga kenangan peristiwa pahit yang akhirnya menjerumuskan Diandra dalam jurang kesedihan y

sam

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka