Adelaide
an yang pernah k
jelas, tetapi ternyata tidak. Setidaknya, tidak secara sadar. Ahli terap
Seperti tato yang memudar, detail hari itu telah
Tapi, di sinilah cerita kami berbeda dari kebanyakan cerita lainnya: dia lemah, dan aku kuat. Aku tidak pernah menjadi tipe gadis gadis dalam ke
a. Pepohonan tampak kering, cabang-cabangnya tidak berdaun. Bahkan, saat i
engkaran itu. Aku ingat, Ayah memanggilnya dengan banyak nama panggilan buruk, dan Ibu
maut. Aku mengenakan pakaian baru yang dibelikan oleh pengasuhku, pakaian putih yang mengembang dengan pita merah yang kon
jadi gadis kecil yang ibu da
suara kecilku bergetar. "
dalam pertengkaran yang disaksikan bocah kecilnya, dia malah tampak hampir mengamuk. Bahkan saat itu, dia tidak suka aku menyelan
erteriak, dia sudah meraih salah sa
sedap lainnya masuk menempel ke kulitku saat gaunku terangkat. Gau
ak bersikap lembut pada Dolly. Isian Dolly, boneka malangku menutupi
akian dan ancaman ayahku yang ditujukan kepada putrinya yang berusi
h pergi. Siapa yang mau mengadakan pesta teh denganku at
alu mati rasa untuk itu, dan tetap saja, entah bagaimana aku tah
tahun, untuk memahami apa arti berkabung. Namun aku bukanlah penyelama
arena aku kehilangan sesuatu yang penting bagiku di hari yang s
g menutup, dia meninggalkanku sendirian berada di luar seolah-olah aku tak lebih dari s
amukan tak terduga ayahku. Jika melihat ke belakang, aku kira kita dapat meng
kiku yang berkaus kaki. Aku memeluk diriku sendiri, berusaha meringankan ras
. Tentu saja, pemikiran ini baru muncul di benakku ketika aku sudah dewasa. Yang kuingat saat itu hanyalah bertanya-tanya mengapa Ayah tidak mencintaiku.
telah berjalan sampai aku menemukan
menyadarinya. Seperti tempat k
atanku, Ayah sengaja mengurungku, dan karena itu aku
gan, dan berayun di ayunan. Pemandangan itu tampak nyaris tidak
nya, keterasinganku semakin terasa saat berada di hadapan orang-orang, setidaknya dengan orang ya
dengan kagum. Aku tidak hanya ingin bersa
membungkuk di atas truk mainan, rambut hitamnya tergerai sampai ke lutut. Dia tampak mungil
n menempatkan diriku di depan kotak pasir. Kini hany
to dari anak laki-laki y
ti dan tersedak pasir saja?" Anak lak
kembali keputusanku. Karena, memang aku tidak p
retak pagar melebihi suaraku, mengagetkan para pengganggu itu. Or
di sini? Kamu bahkan ti
eperti yang selalu dilakukan ayahku. "Berhent
ataku membuat anak-a
aki tinggi itu. Dalam pikiranku, aku menyebut anak ini sebagai Short Stack. Sebenarnya tidak ada alasan, kecuali kenyataan bahwa wajahnya tampak sepe
ah perempuan, melainkan laki-laki. Dia jelas-jelas memiliki ciri-ciri yang maskulin. Matanya yang taj
menjaga suaraku tetap stabil. Mataku tak pernah le
k?" kata salah satu pengganggu, aku
ada satu hal yang tidak bisa mereka lakukan. Pengetahuan berlimpah tentang fa
nggungku. Itu tidak banyak menambah tinggi badanku yang pendek, t
" Pengganggu 1 - sebut
an tangan di depan dada. Short Stack mendengus, tapi Penggangg
ong," kata
enti mengganggunya, aku akan mencabu
terkesiap. Tiga pasang mata menatap wajahku
ah satu dari mereka tergagap. Aku yakin yang aku katak
trik sel. Jika kamu tidak memilikinya, ka
tap
alus!" Anak-anak itu bergeser dengan
slah yang menyebabkan mereka ketakutan. Atau mungkin karena ketulusan hatiku saat mengancam akan membunuh mereka. Apa pun
an dirimu!" Aku berteriak pada mereka. "Dan jan
pastinya sedang mengadu kepada seorang guru. Lal
bertanya dengan agak ragu-ragu. Ak
. Dia terus menatapku seolah-olah aku adalah spes
elah hening beberapa saat yan
an menjawab, tapi dia menggum
u tersenyum padanya. Aku yakin aku terlihat berantakan, dengan rambut acak-
pi kurasa orang-orang brengsek itu akan
r olehku bahwa aku juga tidak ingin pergi. Ada kesedihan di wajahnya yang aku tahu
ali besok?" tanyaku, "Aku
ancar di wajahnya
nghantuiku selama bertahun