icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
JERAT PESONA TUAN MUDA GIDEON

JERAT PESONA TUAN MUDA GIDEON

icon

Bab 1 Wawancara Kerja

Jumlah Kata:987    |    Dirilis Pada: 23/12/2023

tu mahasiswi semester akhir di sebuah kampus ternama di Jakarta, saat ini sedang berdiri tegak di ruang tamu sebua

Dia adalah seorang wanita yang berpenampilan eksklusif dengan gaun mewah dan berlian layaknya wanita sosialita kelas atas.Nyonya Kemala yang ramah segera menyapa gadis itu."Selamat datang, Septin. Saya sangat senang kamu datang untuk wawancara pekerjaan. Harap duduk." "Terima kasih, Nyonya Kemala." sahut Septin.Mereka

atasi situasi sulit, seperti ketika seorang anak rewel atau sulit diajak bekerja sama?" tanya sang nyonya. Nyonya Kemala tahu persis tabiat putranya, Gideon yang sangat keras kepala dan semaunya."Saya percaya pada komunikasi yang baik. Saya selalu mendengarkan anak-anak dan mencoba memahami perasaan mereka. Ketika anak sulit diajak bekerja sama, saya mencoba menggunakan pendekatan yang berbeda, seperti permainan atau cerita, untuk membuat mereka lebih kooperatif." sahutnya mantap."Bagaimana pandangan Anda tentang disiplin anak?" Nyonya Kemala lagi-lagi menanyakan hal yang sp

itu seperti kilat yang meluncur begitu cepat. Dia melihat Septin dengan teliti, mencoba membaca ekspresi dan gerakan tubuhnya. Gadis itu duduk dengan sikap yang sopan dan ramah, menjawab pertanyaan dengan percaya diri.Pemuda itu merasa cemburu melihat Septin begitu dekat dengan ibunya, Nyonya Kemala. Tidak seperti Gideon yang merasa memiliki sekat diantara dirinya dan sang ibu.Gideon sangat yakin jika gadis itu pasti akan diterima bekerja sebagai pengasuhnya."Sial! Ini tidak bisa dibiarkan! Bagaimana seorang gadis yang hampir sebaya denganku. Malah menjadi pengasuh ku? Enak saja!" kesal Gideon dalam hatinya.Pemuda itu semakin kesal ketika Septin menjawab pertanyaan tentang pengalaman sebelumnya sebagai pengasuh, pemuda itu bisa melihat kerja keras dan dedikasi dalam matanya. Gadis itu terlihat sangat kompeten. Namun, sesaat sebelum wawancara berakhir, pemuda itu menyadari bahwa dia harus bertindak secepatnya untuk menggagalkan misi ibunya kali ini. Septin keluarga dari rumah megah itu dengan melajukan sepeda motor listrik miliknya menuju ke sebuah pasar tradisional di daerah Jakarta Selatan.Angin panas kota Jakarta mulai menerpa area wajahnya yang putih bersih. Di atas motor yang sedang dirinya kendarai Septin terlihat sedang bersenandung ria mengikuti irama lagu yang berasal dari headset yang tersambung dengan ponselnya.Tak berapa lama setelah itu, sang gadis akhirnya

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Wawancara Kerja 2 Bab 2 Berbuat Kegaduhan Untuk Mencari Perhatian 3 Bab 3 Diterima Bekerja 4 Bab 4 Kediaman Keluarga Mosha5 Bab 5 Gideon Yang Usil 6 Bab 6 Kamar Yang Sangat Rapi Dan Bersih 7 Bab 7 Perkara Telur Mata Sapi8 Bab 8 Menerima Tantangan Gideon9 Bab 9 Misi Berhasil 10 Bab 10 Kagum Kepada Septin11 Bab 11 Gideon Kabur 12 Bab 12 Indahnya Pantai Ancol Di Malam Hari13 Bab 13 Balapan Motor Liar 14 Bab 14 Menjadi Pemenang 15 Bab 15 Ketahuan Septin 16 Bab 16 Tak Dapat Mengelak Lagi17 Bab 17 Mencoba Bernegosiasi 18 Bab 18 Licik Gideon 19 Bab 19 Sangat Berantakan 20 Bab 20 Kejahilan Yang Semakin Merajalela 21 Bab 21 Membersihkan Perpustakaan 22 Bab 22 Memasak Makan Siang Untuk Tuan Muda23 Bab 23 Tekad Bulat24 Bab 24 Makan Siang Istimewa25 Bab 25 Alunan Denting Piano26 Bab 26 Sesaat Di Dalam Kolam Renang27 Bab 27 Lomba Berenang28 Bab 28 Berkeliling Kompleks Perumahan29 Bab 29 Edisi Ke Pasar Malam30 Bab 30 Semua Menjadi Panik31 Bab 31 Kemarahan Nyonya Kemala32 Bab 32 Septin Bersedih Hati33 Bab 33 Menunggu Sampai Septin Bangun34 Bab 34 Masih Menunggu Septin Bangun35 Bab 35 Sarapan Istimewa36 Bab 36 Menunggu Gideon Selesai Mandi37 Bab 37 Momen Sarapan Bersama38 Bab 38 Mengajak Septin Keluar Rumah39 Bab 39 Menikmati Suasana Jakarta Di Malam Hari40 Bab 40 Tiba-tiba Emosi41 Bab 41 Gideon Murka42 Bab 42 Masih Juga Murka43 Bab 43 Terpesona Masakan Septin44 Bab 44 Membersihkan Kamar Tengah Malam45 Bab 45 Pagi Yang Cerah46 Bab 46 Siasat Gideon47 Bab 47 Rencana Reza Gagal Total48 Bab 48 Sang Tuan Muda Yang Posesif49 Bab 49 Dihadang Orang Tak Dikenal50 Bab 50 Amarah Reza51 Bab 51 Berlatih Balapan52 Bab 52 Kekhawatiran Septin Dan Para Maid53 Bab 53 Persiapan Balapan54 Bab 54 Kemenangan Gideon55 Bab 55 Akhirnya Diizinkan Kuliah Di Kampus56 Bab 56 Hari Pertama Kuliah Di Kampus57 Bab 57 Ada Yang Cemburu58 Bab 58 Tiga Pemotor Misterius59 Bab 59 Melakukan Rencana Penculikan60 Bab 60 Kecurigaan Pak Mamad61 Bab 61 Tidak Cukup Bukti62 Bab 62 Gideon Ditolak Oleh Septin63 Bab 63 Tekad Gideon64 Bab 64 Reza Mengungkapkan Perasaannya Kepada Septin65 Bab 65 Hukuman Untukmu66 Bab 66 Perjalanan Pulang Yang Menegangkan67 Bab 67 Akal Bulus Komplotan Pecuri68 Bab 68 Semua Hanya Penyamaran69 Bab 69 Ternyata Ada Sosok Misterius70 Bab 70 Magang Di Mosha Corp71 Bab 71 Sidang Skripsi Tuan Muda Gideon72 Bab 72 Gagal Total73 Bab 73 Wanita Misterius74 Bab 74 Isi Di Dalam Amplop Coklat75 Bab 75 Septin Terluka76 Bab 76 Kepanikan Orang Tua Gideon77 Bab 77 Kecemasan Orang Tua Septin78 Bab 78 Kesedihan Mendalam79 Bab 79 Ternyata Saling Mengenal80 Bab 80 Kejutan Kecil Untuk Septin81 Bab 81 Komplotan Penculik Akhirnya Ditimh82 Bab 82 Acara Lamaran Gideon dan Septin83 Bab 83 Hari Wisuda84 Bab 84 Dilantik Menjadi CEO Baru85 Bab 85 Fitting Baju Pengantin86 Bab 86 Makan Siang Bersama87 Bab 87 Resepsi Pernikahan88 Bab 88 Janji Suci Septin dan Gideon89 Bab 89 Acara Terus Berlanjut90 Bab 90 Berangkat Bulan Madu91 Bab 91 Selamat Datang di Finlandia92 Bab 92 Memulai Perjalanan Keliling Kota Helsinki93 Bab 93 Show Time94 Bab 94 Kemesraan di Pagi Hari95 Bab 95 Eksplor Finlandia96 Bab 96 Malam Yang Panjang97 Bab 97 Momen di Danau Saimaa98 Bab 98 Kelahiran Baby Abed99 Bab 99 Welcome Home Baby Alice100 Bab 100 Bahagia Bersama Keluarga