Mari berpisah, Mas
urlah di sini,
elah saja. Selamat malam," uca
emua itu tidaklah sesakit ketika
belakang tetapi badan rasanya sulit bergerak, ia hanya bisa memandangi t
*
pejamkan, dan hal itu yang dialami oleh dua
tapi terhalang ol
u apa yang tengah ia rasa, ntah itu cinta atau
lu ia membuka ponsel dan kebetul
rasanya terlalu gengsi. Ia hanya b
gak ya? P
anya juga kaya gini
a belu
ama kemudian sebua
m nga
alam. Jaga kesehatan, a
sih ada perl
cewek a
sanya ia tidak pernah me
sudah ya, a
a mimp
k ada balasan, Ia melet
sebesar-besarnya dan menjalani hidup seperti semula, sebelum istrinya meng
gah merasakan kecewa yang mendalam. Hanif takut, apa yang
sa memejamkan mata. Ia belum bisa membayan
mpat
yang sama, mata nya
teringat awal mula ia bertemu Hanif, l
s, itulah yang ia rasa dulu, sampai se
h meninggal lebih dari lima tahun lamanya itu
tutur kata yang lembut, mungkin itu yang
apapun ia dan sebaik apapun ia memerankan diri sebagai seor
rasa. Tetapi ia harus mengambil keputusan, akan jauh lebih menyakit
menjalani perpisahan mungkin tidak akan membutuhkan waktu yang lama untuk menyembuhkan, tetap
pernikahannya dua tahun yang lalu, di mana saat itu
tes air mata jatuh
Tania ingin meraih bahagia Tania sendiri, semoga Abah sama Umi
*
an untuk suaminya, acaranya setelah
ia membawa diri ke kam
masuk begitu saja saat melihat istrinya di
rselera untuk makan, ia hanya menyiapkan makanan un
jadi p
k, lalu ia mula
an
a.
ergi," uc
angkahnya tertahan dan ia menatap ke arah suaminya,