TERJERAT CINTA BERANDALAN
ku akan mencari uang ya
"teriak Riana dengan suara
gan tongkat yang terbuat dari rotan sehingga
mbawa uang yang cukup banyak, jangan pernah pulang ke
seakan tidak terjadi apa-apa disana. Rumah mereka yang cukup jauh da
uang yang banyak baru kamu boleh masuk" Ujar Bik
aparan terlihat tak berdaya, dia bahkan t
etangga mereka yang baru tiba
kenapa didorong, kasihan kan d
r urusan kami, kamu urus saja ur
mi. Entah apa yang mereka bicarakan tiba-tiba Bik
amu bisa membawanya p
u, ikutlah dengan Dona kekota, biar ka
hmi yang memintanya pergi kekota bersama Dona. Dia sangat senang jika bisa ke
ripada disini kamu selalu menerima perlakuan
iasa pulang ke rumah nya sebulan sekali, tapi tidak pernah lama. Hanya untuk melihat keadaan kelu
rumah yang layak untuk kedua orang tuanya, bahkan adik-adiknya yang
ketika tiba di rumahnya yang
apa kurusnya badan kamu" Ujar Dona sambil memb
pun langsung menyantap makanan itu hingga ta
i sama lauknya masih
i aku udah kenyang" Ujar Rian
an kue yang dibawa Dona
pasti membelikan kue ini untuk kami, kamu ju
Riana sambil mengambil sepo
mengajak Riana mas
tanya Dona sambil dud
ku yang masih berd
lu" Ajak Dona sambil mene
sih belum punya KTP" tanya Dona l
pan belas mbak" Ujar Riana
a KTP, biar nanti mbak yang uruskan ya"
nya, karena dari tadi dia terus membelai
u kalau kita udah dikota, sekarang sebaiknya kamu mandi dulu sana, pakai aja baju mbak, kebetulan ada
Ujar Dona sambil memperlih
langsung pergi, kebetulan kerjaan mbak itu gak bisa ditinggal lama
iana, meskipun baju lama, tapi itu jauh lebih bagus
kamar Dona, bagian kakinya yang masih berbekas karena terke
berbekas, pasti bibik mu yang menyiksa kamu ya"
ya menund
bisa bekerja dan tidak disiksa lagi oleh bibikn
-lama lagi ya disini, biar gak terlalu malam sampe di ko
k" Ucap Riana sambil mencium
ebas dari siksaan paman dan bibinya. Diperjalanan, Riana bahkan tertidur sanga
kamu" Gumamnya sambil terus m
n seseorang. Tak lama kemud
ang, maaf ya mi malam ini aku libur dulu, besok malam aku akan membaw
ikos kosan Dona yang cukup sederhana. Riana yang sudah bangun kin
lesai makan, Dona mengoleskan salep dikaki Riana, dia berharap bekas sabetan it
a mengajak Riana kesebuah salon. Riana sangat
awatan, biar kita disukai banyak laki-laki" Ujar Dona
perawatan apa aja" T
itu di bagusin" Ujar Dona pada pegawai salon, karena dia m
memang sudah sangat mengenal Dona, ka
jalani aja semua perawatan nya, semua udah mbak
karena udah baik banget sama a
lakukan perawatan badan terlebih dahulu. Saat badannya di
ini sedang bernego