Perjalanan Hayra Didunia Novel
tuk mengakhiri hidupnya baru dua hari hidup di dunia ini tapi Hayra sudah putus asa, oh ya dia tidak sek
inya di undur, dengan kesal Hayra melempar pisau itu. "Mau mati aja banyak halangan, apalagi mau jadi ka
apa y
malam ada acara jadi sisanya saya kasih ke kamu, di te
tampang datar setelah melihat isinya yang hanya tulang dan
pa anak remaja seumurannya sembari memegang kamera ke arah ruma
ya lalu mengaktifkan fitur kamera dia akan me
ah dan...?! Setelah gue buka kotak nasinya, kalian tau isinya?" jeda Hayra se
an mereka yang lagi nunggu di depan rumah gue." Hayra memvideokan ibu-ibu tadi dan beberapa remaja itu yang entah belom mau pergi. Hayra mengarahkan kamera handpho
Instagram karena di dunia novel ini tidak ada tiktok dan capcut unt
mandi sudah habis jadi Hayra terpaksa mandi tanpa sabun walaupun sangat
skin lagi!" dumel Hayra hari Rabu ini dia tidak mau seko
sudah lusuh mulai dari baju tas sepatu, bahkan wajahny
g sangat berantakan seperti Bantar gebang Bekasi, saja tempat anaknya ini. "Zyan bangun kamu anak pemalas ..
Zyan, sakit loh!" sahut sang anak de
di sekarang ga ada kata bolos atau mama seret kamu pulang ke rumah utam
ari pada dia di seret pulang ke rumah utama yang ba
liknya lalu memakai dasi dan baju tak di masukan ke dalam celana kare
si Zya
jujur saja dia masih khawatir sama anaknya bungsunya ini yang memaksa ingin tinggal s
n Zyan?" tanya Zyan d
ut kamu gak makan tepat waktu, apalagi kamu belom bisa mengurus diri sen
gengesan tak jelas menata
ada pembantu di sini, dan .... Kamu gak b
pi
sama kamu, mama gak bisa tiap hari jenguk kamu di sini," pinta
inal Zyan mengal
k di trotoar sambil melihat mobil, motor lalu lalang, dan tak sengaja matanya
uma jadi pembantu kan? Gampang kalo ini mah, gue lebih baik putus sekolah
?" tanya Hayra sangat senang berharap i
dengan
egera Hayra langsung pergi ke alamat yang di suruh untuk sel
membawa ijazah SMP dan untuk kartu keluarga Hayra tak punya karena dia hanya anak te
api tekatnya lebih besar dan dengan semang
iran Hayra untuk di s
kan kerjakan yang saya sudah tul
rja di waktu siang soalnya saya masih
. "Boleh tapi kamu pulang di w
ni Hayra tak mau memusingkan alur novel, yang dia pusingkan sekarang hidupnya