Menjadi yang kedua
ya Gus adnan
ahra tergeletak di atas sajadah kakak nya itu. Dia tahu persis, bila itu sajadah kesayangan kakak lelaki nya. Tak mun
njaga perasaan, nur." Lirih
dalam. Tak perlu di kunci, biar saya saja yang keluar kamar." nur berkata ce
ri nur usai berkata demi kian. Naufal yang menyadari l
uh nya cuman kamu aja sekarang!" Titah
ng Kholid betul kan pintu itu!" Ucap
nyak, Ya. Kalo nggak ada kamu, pa
kan perih tiada Terkira. "Pintu kenapa bisa rusak, mas? Apa
kemarin, atau mungkin sudah takdir nya gagang pintu rusak!" Naufal berbicara secara m
uman itu, lalu buru b
keluar dulu mas,
matullah," jawab nur dan
dengan keset baru dan mengambil kan baju bersih Gus Naufal . Tapi, tetap saja Naufal
ih sama seperti nur yang dahulu, gadis yang sekian tahun menga
suki halaman rumah. Membuat Gus
g bertamu
ak tahu! Barangkali itu
gkin. Umik pu
ola hidup nya yang kacau Minggu Minggu ini. Biasanya, bila Zahra ada di dekat Gus Naufal
k akan jatuh sakit seperti ini," lirih Gus
tak mengerti kenapa hidup nya selalu berteman dengan air mata, mulai jadi yatim piatu, hidup serba kekurangan di panti, terpisah dengan saudara kembar nya hingga akhirnya dia memilih me
ndiri bingung, mengapa dia sangat sangat sakit bila tak di pedulikan oleh Gus Naufal . nur seolah di ombang ambingkan oleh perasaan nya sendiri. Ta
. Segera ia menghapus air mata tepat
menangis?" Suara dari belakang membu