Novelist story
ang," ujarku melihat rekan kerjaku, Bang A
ng masuk, belum lagi yang di-email, tambah penerbit pla
ibuk mengedit naskah-naskah penulis
itu. Gw juga ikut bingung sebenarnya tokohnya kenapa, nih kayak gini contohnya," Ba
ek-capek mikirin narasinya gimana," celoteh Sely yang saat it
lu ya," aku meletakkan tas
tikai, di antaranya Rudy dan Jelsen. Mereka juga editor, namun mere
gitu,
sesuai sama kenyataan. Mana
etan harus terban
i harus direvisi u
Udah ini benar,
enarkan naskah yang mau diedit tersebut, samp
h," sahut Rudy menin
jalan biar sehat d
ehat, orang dia sudah mat
ujarku memotong pert
napa ka?" sahut
a ya, bang?" tanyaku seak
, masalah naska
a, memangnya?" t
na? Harusnya ini tuh setannya ter
harus jalankan, k
setengah terbang, dan setengah lagi jalan,
nsistenlah setannya. Kalau jalan, ya jala
kamar mandi dulu," aku juga bingung mel
*
erhenti. Ia mendatangiku, aku melihat Bang Ardi
opi, bang?" tanyak
adi malam beneran di kantor samp
kah novelku. Aku harus merevisi ulang, bang.
itu jugalah. Berani amat kamu sendir
saya buat nulis cuma pas malam doang. Pagi sampa
Hari ini ada pihak film teman abang yang mau bekerjasama, sama dengan penerbit
askah penulis yang harus diselesaikan tepat waktu. Entar ka
ang aku buat ini. Aku merasa butuh waktu untuk melepaskan diri dari rutinitas dan menemukan inspirasi baru. Se
harus melakukan pekerjaanku dengan baik dan tepat waktu. Meskipun aku ingin bergabung dengan Bang Ardit dan pihak film tersebut, aku juga harus memikirkan tanggung jawabku se
h mendengar Bang Rudy dan Jalsen berdebat lagi
telah berganti. Bukan lagi masalah setan yang terbang atau berjala
?" tanyaku sambil mencoba ikut
ah setan masuk dari pintu atau te
u tembus pintu? Kan sa
intu, kita bisa tutup pintunya. Tapi kalau set
intu, berarti dia juga bisa tembus dind
da ide gak nih buat naskah
cerita tentang setan yang masuk dari ka
Wah, itu ide yang bagus, ka. Pa
ung mulai bikin naskahn
ita yang buat naskah baru?"
lagi membahas naskah
lian. Yang tadi gimana? Sudah dapat revisiannya?" ta
aja hantunya mengh
iam. Jawaban mereka ben
ka?" tany
nulis, setannya berjalan. Kok direvisi sa
an menghilang terus. Nanti datang tiba-tib
kadang mereka suka membuat bingung dengan bercanda, dan perdebatan mereka yang berisik namun mereka selalu punya ide-ide yang