icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Kemana Uang yang Rutin Aku Kirim

Bab 4 Lauk Sampah

Jumlah Kata:1169    |    Dirilis Pada: 20/09/2023

amis itu terlalu bermodel terlihat aneh bila ibu-ibu seperti kakak yang

balik memarahiku, tapi dengan entengnya dia memberikan gamis itu pada Larasati. Aku hanya terbengo

mbo

citr

u mencabik sa

berseru kegirangan menanggap

mis ini padaku?" ujar Laras s

yang pulang dari rantauan membawa uang banyak mendapatkan baju murahan seperti itu. Juga apa kakak tidak malu seandainya orang bertanya kenapa baju

jang lebar. Belum cukup dengan itu, di

ayah belikan baju lebaran

h, besok kit

n Kalila yang terakhir membuatku bertahan untuk tidak melakukan itu. Benar yang dia katakan, tanggapan ora

kita pergi," j

baran!" teriak Jalal, dan

neh dari senyum lebar Kalila

angat pantas Kalila mendapatkan itu dia sok sombong, menolak baju bawaanku padahal dia sen

mudian teralih ketika K

kita pulang saja! Sebentar lagi

k berbuka bareng di sini saja!

a. Lidah kami dan kamu tidak sama, kami tidak terbisa b

ksud kakak apa?

iar kalian berbuka di sini

ri, tapi ibuku lebih du

ila tidak mau kalah, dia berucap ce

ngaku-ngakui masakan i

ayam, tapi aku juga masak sekilo ayam. Aku sengaja masa

alila. Semua juga tau bagaimana dirimu, kau hany

buku masak opor ay

utku seolah terhipnotis, aku menangguk,

saja hidangkan! Kalila kenapa kau hanya bicara saj

a akan berbuka." Kak Gu

anya bergerak seorang diri, empat wanita hanya duduk menonton saja, bahkan kemud

anak menantunya yan

tu adikmu!"

umah Kalila, masak kita mau ikut-iku

rak-abrik dapur orang," timpal Kak Sulis

antu, masak laki-laki harus ikut bantu-bantu tanggung jawab pere

makan terhidang Adzan

mari berbuka

erbuka semuanya,

a. Akan tetapi tidak mungkin kubeberkan semua itu pada keluargaku, bisa-bisa aku diledek dan

alila, aku tidak tau itu apa karena letaknya ada di dekat dia, sementara aku duduk di dekat

a kali aku melihat mereka menyendok daging ayam itu dan memasukkannya ke mulut dengan

berucap lain. Sambil mengunyah potonga

yam, setiap hari selalu masak ayam," ucapnya, tapi

selalu kebuang karena tidak ada yang mau memakannya." Kak Sulis menyambut

hap, tapi ternyata

i Kakak masak aya

ah. Daging ayam bukan barang langka, kami selalu

sudah sangat membosankan, aku lebih senang bi

rak mengambil piring yang berisi opor ayam yang berada di depan Kak Kirana dan

kemanakan op

sih mengembang di bib

m, untuk itu biar Jalal dan Salsabila saja yang memakannya

a saat berucap begitu, dengan cepat dia mele

ah sangat lama tidak memakan daging ayam," ucapnya lagi

an daging ayam yang ada d

akan dengan lauk ap

a mengambil piring sayur yang ada di dekatnya kemudian meletakkannya di depan Kak Ki

ayam, maka makanlah berlauk sayur ini. Bukankah ta

an Sulis

i?" tanya mer

sisa lauk kemari

sam

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka