Kemana Uang yang Rutin Aku Kirim
amis itu terlalu bermodel terlihat aneh bila ibu-ibu seperti kakak yang
balik memarahiku, tapi dengan entengnya dia memberikan gamis itu pada Larasati. Aku hanya terbengo
mbo
citr
u mencabik sa
berseru kegirangan menanggap
mis ini padaku?" ujar Laras s
yang pulang dari rantauan membawa uang banyak mendapatkan baju murahan seperti itu. Juga apa kakak tidak malu seandainya orang bertanya kenapa baju
jang lebar. Belum cukup dengan itu, di
ayah belikan baju lebaran
h, besok kit
n Kalila yang terakhir membuatku bertahan untuk tidak melakukan itu. Benar yang dia katakan, tanggapan ora
kita pergi," j
baran!" teriak Jalal, dan
neh dari senyum lebar Kalila
angat pantas Kalila mendapatkan itu dia sok sombong, menolak baju bawaanku padahal dia sen
mudian teralih ketika K
kita pulang saja! Sebentar lagi
k berbuka bareng di sini saja!
a. Lidah kami dan kamu tidak sama, kami tidak terbisa b
ksud kakak apa?
iar kalian berbuka di sini
ri, tapi ibuku lebih du
ila tidak mau kalah, dia berucap ce
ngaku-ngakui masakan i
ayam, tapi aku juga masak sekilo ayam. Aku sengaja masa
alila. Semua juga tau bagaimana dirimu, kau hany
buku masak opor ay
utku seolah terhipnotis, aku menangguk,
saja hidangkan! Kalila kenapa kau hanya bicara saj
a akan berbuka." Kak Gu
anya bergerak seorang diri, empat wanita hanya duduk menonton saja, bahkan kemud
anak menantunya yan
tu adikmu!"
umah Kalila, masak kita mau ikut-iku
rak-abrik dapur orang," timpal Kak Sulis
antu, masak laki-laki harus ikut bantu-bantu tanggung jawab pere
makan terhidang Adzan
mari berbuka
erbuka semuanya,
a. Akan tetapi tidak mungkin kubeberkan semua itu pada keluargaku, bisa-bisa aku diledek dan
alila, aku tidak tau itu apa karena letaknya ada di dekat dia, sementara aku duduk di dekat
a kali aku melihat mereka menyendok daging ayam itu dan memasukkannya ke mulut dengan
berucap lain. Sambil mengunyah potonga
yam, setiap hari selalu masak ayam," ucapnya, tapi
selalu kebuang karena tidak ada yang mau memakannya." Kak Sulis menyambut
hap, tapi ternyata
i Kakak masak aya
ah. Daging ayam bukan barang langka, kami selalu
sudah sangat membosankan, aku lebih senang bi
rak mengambil piring yang berisi opor ayam yang berada di depan Kak Kirana dan
kemanakan op
sih mengembang di bib
m, untuk itu biar Jalal dan Salsabila saja yang memakannya
a saat berucap begitu, dengan cepat dia mele
ah sangat lama tidak memakan daging ayam," ucapnya lagi
an daging ayam yang ada d
akan dengan lauk ap
a mengambil piring sayur yang ada di dekatnya kemudian meletakkannya di depan Kak Ki
ayam, maka makanlah berlauk sayur ini. Bukankah ta
an Sulis
i?" tanya mer
sisa lauk kemari
sam