Supirku Yang Seksi
macam ya sama saya!" ujar As
mpuan itu, "Jadi Nyonya
gi pula Astrid malu mengingat nya,
er di lantai, untuk yang satu ini sudah tidak ingat lagi kenapa b
mau pakai baju!"
um jenaka. Tadi Gio memang sudah memakai jeans
merah-merah di leher dan atas dadanya, selalu membuat Astrid kesal sendiri. Kenapa juga
pukul sembilan pagi, suaminya juga pasti sudah berangkat kerja. Astrid lalu membawa t
g sekarang?
ksi tidak menyenangkan itu hanya mengedikan bahu tidak terlalu peduli. Gio tahu Nyonya can
reka sedang di perjalanan, Gio yang m
h," jawab As
dulu gitu?" tawar Gio
u
uduki Gio di depannya, "Heh sup
Sifat perempuan itu kembali ke awa
an, tapi lebih ke mereka yang memgobrol dengan santai tanpa memakai kasta. Biasanya Nyonya n
is Astrid sambil melirik supirnya itu dari kaca kecil di ata
hal begitu ke Tuan," sahut Gio. Nanti Ia dihajar l
juga tentang ini, saya pecat kamu!"
n sebuah aib. Memang sih Gio itu tampan, badannya juga bagus. Saat awal bertemu saja Astrid
n semalam?" tanya Gio membahas lagi, entah
i hal menjijikan itu!" ket
keh kecil, "Kalau saya sih pa
au enggak berhentiin mob
an bibirnya, "Oke saya dia
i berhadapan lagi dengan Gio, sekarang Astrid sedang ingin mengurung diri sambil menyesali perbuatan
amu dari m
ternyata itu adalah Mama m
gak pulang ya? Dari mana kamu?"
gensi, sampai gak keburu pul
saya gak
ka Marry dari dulu pun selalu tidak percaya kepadanya. "Namanya juga
stri itu bagaimana? Harus selalu bilang pada suami kemana pun pergi, jangan main selonong gitu aj
uga pasti ngerti." Kenapa me
Kalau kamu kenapa-napa tanpa kabar, nanti ngerepotin banyak or
matanya malas, "Iy
pa
di." Rasanya badannya lengket seka
sis Marry. Wanita itu pun melenggang pergi dengan
bertemu dengan mertuanya itu, takut saja Marry itu curiga kepadanya. Tetapi untung saja Astrid
Astrid mengusapi kiss mark di tubuhnya. Kurang aja
i, ketukan pintu membuat perhatian Astrid teralih. Siapa? Apa mertuanya? Ada
yata yang mengetuk pintu kamarnya adalah Gio. "Ngapain kamu
itu, "Nyonya ini kenapa sih marah-mara
sak Astrid. Sempat melirik sek
ya, ini." Gio mengeluarkan sesuatu dar
Ia pun menerima handycam itu denga
ja ya, di sana ada sat
n mencengkram kerah baju Gio, "Heh kamu janga
. "Nyonya belum lihat, kenapa sudah marah.
l dan semakin curiga saja dengan handycam d