Mak, Kata Orang Aku Anak Haram
rt
hati Denada. Tanpa di ketahui, ternyata Denada juga telah berhasil menc
h, wajahnya bersemu merah. Yusuf adalah pria tertampan ya
eka berdua. Tak lupa member
f yang membuat Fandi senyum-senyum sendiri. Berbeda dengan Fandi y
ran. Siapa juga yang mau pacaran
agar Denada tak bisa meminta rujak mangga
k galak sepertimu." Balas Fandi sambil
aannya dalam hati. Sedangkan Yusuf te
kilo, ya." Yusuf menjulurkan
ng pasti suruhan mamanya. Kapan Kak Yusuf akan datang ke rumah untuk
dan Fandi. Raut wajahnya menunjukkan tanda tan
gir pada Yusuf tampak tak senang. Se
juteknya kebangetan," protes Fandi sambil mela
udah punya pacar belum?" tanya Denada dengan tersenyum
tapi gak akrab," ucapnya tanpa melihat ke arah Denada. F
epuluh ribuan satu lembar lalu berniat pergi. Mukan
l dan menyodorkan uang dua ribu rupiah sebagai kembalian
menoleh, Fandi tetap berjalan meninggalka
u ikut." Denada meng
beli, kan? Sudah sana laksanakan niatmu itu." Fandi
e mana?" tanya D
agar videomu tak di tonton orang se Indonesia Raya," ucap Fandi yang masih tetap ta
a segera dihapus." Denada memberikan dua jempol
ujuannya ke warung Bu Erni t
uh ribu. Sama seperti Fandi sebelumnya, tapi bedany
arnya juga kurang suka sama, Bu Siti dan Rozi. Merek
. Makin panjang omelannya. Denada hanya
ndingan gak usa di kasi hutang jika tak mau bayar," ucap Denada. Bu Erni m
aya pulang d
ketemu Rozi dan emaknya" u
*
transparan. Saat perjalanan pulang, dia bertemu Rozi di jalan. Matanya menatap
s kanan dan kirinya hampir menyatu, tangan kanan dan kirinya mulai
a-kata yang membuat orang yang mendengar darahnya men
s dengan hinaan yang juga aka
hkan hendak menarik kerudung warna hijau yang di kenakan Denada, tapi untungnya meleset. Gadi
ghinanya dengan kata kata-kata 'imp*ten'. Dasar si Rozi, suka sekali menghi
lari sangat cepat, tapi Rozi tak tinggal diam. Dia melangkah
sar yang kejantanannya di ragukan ber
ama perempuan," ucap Denada yang kini kepalanya ada
ggal diam gadis yang kerudungnya berada di cengkraman lelaki imp*ten itu b
gan Rozi yang sedang menjambak kepala Denada. Entah kenapa tiba-tiba Yu
empuan. Kalau berani, coba lawan aku!" ucap Yusuf
i yang sebenarnya mulai ketakutan. Kakinya gemetar dan wajahnya mulai
imp*ten?" tanya Denada yang kini su
sam