Suamiku Ternyata Bos Besar
lingnya. Di tengah teriknya matahari siang, ia tetap bekerja dan tidak mengeluh lelah. Ia terpaks
ang anak kecil laki-laki menghampiri Abyasa
a dengan sebuah senyuman. Selain menyenangkan anak kecil yang s
ri mungilnya menunjuk ik
annya pada anak kecil itu. "Ini, jadi kembaliannya
alaupun dagangannya baru laku satu, ia tet
aku bakal rekomendasiiin beli disini a
ahagiaan se-sederhana ini,' bat
ang keliling di sekitar kampung.
wanita yang menggema di seluruh sudut ruangan itu
g basah karena menangis, ia sama sekali tidak
pai kapan kakak harus memberimu uang dan memasakkanmu makanan? Kamu cob
Ia sangat membenci Imas sejak ibu kandungnya meninggal bersama ayah Imas saat insiden tabrakan bis yang masuk ke dalam jurang. Sejak i
ni. Tapi hasilnya nihil. Kakak pikir melamar kerja itu gampang? Dan langsung dapat pekerjaan begi
emana. Gunanya ijazah kamu a
marahnya. Ia hanyalah lulusan SMP, sedangkan Sandra D3 akuntansi. Jela
ah dan ibu tirinya meninggal, Sandra memintanya berhenti sekolah karena biaya sekolahnya terbilang cukup m
h lowongan. Kamu gak tau susahnya cari kerja gimana zaman sekarang," Sandra me
lah kamu di nafkahi sama dia dan hidup kamu makin sengsara," bibir Sandra tersenyum menyeringai, karena I
nya suami yang jarak umurnya jauh sama umurku?" Imas menolaknya mentah-mentah. Umurnya masih muda, 20 tahun. Ia ingin merasakan m
n kamu biar ada yang tanggung jawab masalah
ni," Sandra menetap Imas tajam, ia akan men
khirnya sebentar lagi hidupnya bebas tanpa
tanggung jawab pe
h, Imas hanya melamun.
a sangat merindukan kedua orang tuanya. Tapi tidak dengan ibunya Sandra. Karena ayahnya s
gak siap," Imas menggeleng,
menikah adalah, ia di perlakuk
suara teriakan Sandra itu membuat
mbawa seorang pria dengan pakaian sedikit lusuh
. Ia jarang keluar rumah, jadi ia tida
ias. "Ya, dia mau nikah
ng-orang tidak tau siapa dirinya. Abyasa sengaja menyembunyikan siapa dirinya yang sebenarnya. U
agar saat ia kembali ke rumah tidak di introgasi pertanyaan mengemb
erkata dengan tegas. Ia tidak tau siap
yang santai membuat Imas mundur hi
kakak, gimana?" Dan Sandra sengaja memberikan pilihan sulit, Imas juga membenci profesi menyan
g saat ia bernyanyi di warung kopi kemudian mendapatkan saweran dan sentuhan nakal dar
g kerja. Jadi, gak perlu panas-panas
C. Aku gak bisa nyanyi," bukan menolak,
merasa terbebani banget ngasih kamu modal uang tiap hari buat fotocopy berka