icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Wanita Malam

Wanita Malam

Penulis: OnlySa
icon

Bab 1 1. Topeng

Jumlah Kata:1139    |    Dirilis Pada: 24/08/2023

i itu benar-benar

tanda-tanda kedatangannya. Aku bahkan harus ekstra sabar menghadapi beberapa lelaki yang datang merayu, seme

mi. Kau tau 'kan kami orang berduit juga,

aku berbagi ranjang dengan salah satu di antara mereka, tetapi aku hanya diam, melihat keluar. Perasaan ragu itu

ang, Nona. Mungkin dia harus

adaku, menje

rima satu di a

g, jadi kurasa ... kulirik mereka yang kemudian mengedipkan sebelah mata. Dari tatap

atu di antara

orang itu mendadak bangkit seperti ingin

yang bisa

eka sama-sama tertawa samb

ermintaan

lah, aku sendiri bingung, mereka jelas tahu ini bukan pertama kalinya aku bekerja sebagai wanita penghibur, sudah tentu

a, lelaki itu bahkan tak jarang bersikap overprotektif seolah-olah aku hanya miliknya, anehny

as 50

ju

ju

ju

n, tapi di menit-menit berikutnya masih juga tak ada yang menambahi dan aku menjadi paham.

sertai tangannya yang seperti ingin merangkul, tetapi belum apa-apa

0 j

e

itu

ndapati seseorang menarik tubuhku

lelaki lain saat

*

lam yang panjang. Sebelum jam dua pagi Ray bahkan sudah menyudah

" tanyanya setelah pagi bu

menguap lalu menjaw

tanggapanku itu, tetapi ... yah itulah dia, selama

utuh dan ... oh ayolah, meski mungkin itu lebih terhormat dari profesiku sebagai Nona Bintang-yang masuk dalam daftar

Ray, atau biarkan rumah tangga kalian berj

pa? Menun

tapi tak tahu bagaimana membuatnya ceria seperti tadi malam saat ia menggauliku. Untunglah nada tone dari hp-ny

Y

rubah semringah seketika

Tunggu, aku tadi

in orang yang diajaknya

an saja, bosan makanan di rumah selalu b

api kali ini bibir

aiklah. T

andi. Dua menit kemudian keluar dan memakai pakaiannya lagi. Lelaki b

gin protes, tetapi tertahan tubuh Ray yang kemudian masuk lagi

anya sudah ku transfer.

dan uang! Tanpa sadar bibir bawahku digigit, rasanya sedikit menyebalkan. Entah sudah berapa ada

ni seorang Rayhan Bagaskara, lelaki salesman biasa yang seharusnya berkantong pas-pasan, tetapi bayarannya entah dari mana

ntuk istirahat. Aku kerja sekitar jam tujuh, setidaknya bisa bersantai di indekos lalu me

tepat di sebelah kamar ini. Warung kecil dengan beberapa kursi yang akan tampak ramai bila

i jok paling depan dan aku hanya tersenyum sebelum orang tua itu melajukan angkot. Aku tidak perlu heran mengapa angkot bisa sesepi ini, k

ekolah di tempat jauh, itulah mengapa pagi-pagi buta lelaki tua itu se

nunggu daripad

lalu pagi, aku hanya menanggapi dengan senyum, merasa tidak perlu banyak bertanya

ot lalu memejamkan mata, rasanya masih cuku

hkan perhatianku, kuambil

ngan lupa salat sub

erubah posisi menjadi tegak. Tunggu saja, Lail, kakakmu sedang perjalanan pulang. Dia

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka