Kepicut Istri Saudara Kembar
Changi Singapura. Sementara di lapangan landasan tampak dokter Yuen dirut rumah sakit tersebut, beber
enurunkan Abella yang diletakan di atas brankar dan digotong beberapa perawat. B
di helikopter milik Badan Kesehatan Dunia. Setelah itu Abella dipindahkan ke brankar milik Badan Kese
uara Ewald menegur Na
kaan dada Abella, lantas mulai memompa jantung gadis itu yang dirasa lemah berdenyut, "Tuhanku, tolon
engalami tekanan batin yang begitu kuat, lantas membuat denyut jantung melemah."Ayo nak, kamu mampu. Ad
at, Abella terlihat baik saja. tetapi mengapa saat ini denyut jant
ampu membawa kembali Nyonya dari alam bawah sadar ke dunia ini." ujarnya menenangkan
Blade Hospital Jakarta paling sedikit selama 3 hari, tap
ggam lembut, dialirkan kasih sayangnya untuk
da tenang saja di sini." Dia menghadan
dihela Jack dari hadapannya, la
? Saya coba memompa jantung Abe dengan memberi napa
g Abella, diamatin sejenak Del
sfer napasmu, lalu saya pompa dua kali. Begitu teru
etuju dengan ins
ya ke dalam tubuh Abella melalui bibir sang gadis sebanyak dua kali, lantas dilanjutkan d
hat sangat pucat wajahnya, "Ayo sayang, ada a
than ke Delano
membisikan rasa hatinya yang makin jatuh cinta ke perempuan tersebut. Satu tangannya perlahan mengan
etapi Nathan tidak terkaget hanya tersenyum geli. Dia sudah mengetahui hati dan pikira
ke sisi lain Nathan, "Perasaank
nta
no yang masih mengulum bibir Abella, meski sesekali di
tahu jawaban
um pasti, Nathan. Lantas A
jadi pasti. Jus
napas, lantas kembali
ang nyonya. Dia segera melepas ciumannya, pelan disandarkan kepala nyony
h. Abe. Sayang." Dia pun be
bella bergerak-gerak, kemudia
ngga meladenin siapa
ella, "Sayang, buka matamu. Ayo sayang. Ini aku Delano." Dia mengenalkan dirinya,"Ayo sayang,
n menggeleng-gelengkan kepa
n Kak Dev! Am
epala si nyonya yang sedikit meronta menolak ciumannya. Dilumat bibir tersebut sambi
aku yang menyelamatkanmu saat kamu hendak diculik. Aku yang m
ngnya dari penculikan itu, perlahan melepas cium
amu bangun, sayang?" tanyanya, "Ini aku Delano, s
irip Devan, tetapi berbeda. Wajah Delano lebih macho dari Devan, dan permukaan kulit
ktu itu kan?" terdengar
, sa
ilang terima kasi
a gatal telinganya, "Panggil aku dengan mas Ano ya, karena aku ka
as ketakutan di mana melepas tangannya dari pegangan k
tergesa turun dari brankar, "Akh!" pekiknya karena jarum infusan d
empuan ini, "Abe!" serunya dengan suara sedikit lantang agar si nyonya yang meronta ketakutan me
ang salah satu lutut sang duda agar terle
cengkramannya dari Abella, "Abe!" jeritnya lagi karena sang nyonya melompat turun dari brankar, l
n Abella ini lantas mengulurkan telapak tangan kanannya ke arah sang keponakan yang terus dikejar Delano,
buat perempuan ini semakin meronta ketakutan, mulai pula dalam
pun kak! Abe tidak tahan
ngilu terbayang olehnya Devan sering menganiaya wanita
ersebut, dilumat dengan lembut penuh cinta tulus. Dia pun membujuk alam sadar sang adik ipar agar ya
long bapak pergi agar kak Devan tidak mengamuk ke aku. Sakit rasanya,
si nyonya yang kondisinya menyedihkan? Bagaimana bisa dia pergi sedangkan hatinya sudah kadung jatuh cinta k
presdir Golden Pearl ke wakilnya dan Jack, kare
ndah wanita tersebut. Pelan dihapus air mata itu dengan s
na aku, maka aku menyembuhkanmu dulu, lantas membawamu ke lem
na semua perkataan pria itu sampai ke batinnya. Sesuat
tri Devan, 'Aku juga tidak kenal anda. Bagaimana bisa anda
mbiarkanku bersamamu, maka kamu akan mengenalku, yakin aku seriu
han perkataan tuan presdir ini yang serius ke dia, meminta dia memberi izin untuk m
"Ayuk sekarang kamu kembali ke brankar ya, la
er Na
jelaskan keadaan wanita ini dengan sabar dan lembut, "Mau ya melakukan itu agar kamu sehat kembal
la, lantas membiarkan sang dud
tara Delano mengekepin putrinya ini. Dia tahu sang duda lebih mampu mengendalikan emosi daripada Devan, lantas tidak ada gan
+
de Hospital Singapura, di mana duduk setengah baring d
rasa nyaman dan aman dalam pelukan sang duda. Membuat Ewald mengelus dada
o, tampak ketakutan lagi, te
pipi Abella, sebab terlihat olehnya Abella penuh ketakutan antara s
ngnya Delano, dan terlihat oleh
an kedua tangannya, "Tidak! Abe tidak meladenin siapa pun selain Kakak!"ng, ini Aku Delano, bukan Devan!" dia menge
tap merasa Delano adalah Deva
edua lengan Abella, sedik
o, bukan Devan! Sayang, lihat Aku
lano, lalu tergesa turun dari tempat tidur ini, "Akhh!" jeritnya sebab badannya yang luka ter
yanya panik sebab Abella kehilangan kesadaran diri saat ini, "Astaga!" serunya kaget sebab
npa pikir panjang menyambar gunting medis y
bella, "Jangan lakukan itu, sayang!" pintanya sebab Abella mengarahkan gunting