Foreman I Love You
mencoba mempercayai pe
da di tempat kerja, dia benar-benar harus melepaskan kerinduannya itu kepada Ghina dengan mencium bibirnya saja, membuat
ang begitu sen
ama. Kita seha
a. Biarkan aku y
aimana semula. Senyum khas mereka berdua tampak men
da Ghina seorang. Dia tidak mengira kalau perjuangannya meluluhkan hati batu seper
us menunggu sampai
adanya agar aku bisa segera menikah
ga cutting, packaging, cleaning, hingga lakban dalam proses terakhirnya itu. Mereka sesekali mengobrol bila kuenya
capannya Ghina
n kita berdua, bisakah kau merahasiakannya
akan menuruti
nunjukkan kepada pabrik itu kalau mereka berdua sudah menjalin hubungan secara resmi. Dia ingin sekali menunju
*
ala sesuatunya dengan lama? " tanya Arie kepada Ghina
uang muka untuk menyicil rumah. Aku tidak mungkin membawamu ke kosan ku apalagi bila keluargamu tahu kal
bantuan dariku? Aku akan memberikan apapun
kut menerima ba
la, kau adalah kekasihku saat ini. " Arie men
Ghina, dia terlalu takut kalau Arie hanya b
akan menikahimu hari ini. " Arie benar-ben
ku akan mem
man yang penuh kasih sayang itu membuat siapapun tidak ingin berhen
*
m satu waktu yang sama. Lebih tepatnya, Arie memang senga
u permasalahannya
knya kau memerlukan ini, " ucap Arie. Dia menyodorkan
asaran. Dia belum melihat j
nasi hutangmu, sekaligus membayar uang muka untuk r
berkata apa dalam situasi ini, tapi yang j
terharu mendapatkan bantuan y
ara cuma-cuma itu membua
i bila kau memberikan bantuan
bantumu meringankan bebanmu. Anggap saja ini nafkah dari calon suamimu. " Arie mencubit wajahnya Ghina ya
akan menerimanya dengan s
g Ghina tersenyum bahagia tanpa beban lagi di pundaknya. Hal itu, membuat hatinya Arie mak
mendapatkan panggilan untuk sidang ak
n gak kerja ya hari ini, doakan aku bi
u yang terbaik dan mendapatka
i berlawanan arah yang satu buat bekerja dan yang
*
l di satu ruang yang sama baik dosen killer maupun dosen yang ramah sekalipun. Aku begitu te
rku. Aku memaparkan begitu lancar setelah aku berdoa dan aku pun
aku telah melewati berbagai u
liki siapapun yang membantuku, dihina dari perkataan
aku nantikan sepanjang hidupku. Aku benar-be
rtanyaan dari semua dosen ku. Bahkan, aku pun di
membuatku tinggal menunggu wisuda yang
ng mengabari k
, aku l
ila kau telah lulus. Akhirnya, pen
lah membantuku. Aku tidak bisa
setelah kita b
a bersama di dala
inta sejati yang sesungguhnya akan memberik
arnya saja. Aku tahu, Arie bukanlah sarjana sebagaimana aku sekarang. Nam
mempedulikan orang yang di bawahnya. Namun, aku sadar kalau diriku
ri ini? " tanya Ghina. Dia merasakan bebannya