Istri Dadakan CEO Tampan!
in
dengan deringan ponselnya, karena seseorang yang terus menelpon sampai
a?" Lirih Naura pad
at nama siapa yang tert
dan bergumam,
n kasar, "JADI KAMU MENAMAKA
mulai mengenali siapa pemili
SAYA SEKAR
menggelegar, tanpa sengaja mem
. diluar lagi
gak pe
suara tangisan bayi yang semakin
i sa
Naura yang
njauhkan ponselnya dari telinga, aki
n suaram
kan belum menikah, kok Ba
aya sekarang lagi nangis dan
ak? Kenapa gak maman
k menjaga bayi ini, jangan lupa untuk membelikan popok dan susu karena sepertinya saya tidak memiliki itu semua. Pastikan bahw
punya uang seba
kemari dengan membawa barang-bar
unggu re
nnya ditutup secara sepihak, da
U ISTIRAHATKU," seru Naura yang dengan terpaksa keluar
h motor sehingga angin pun dengan bebas menerpanya. Sedangkan di sisi l
aku udah punya anak," gumam Aska yang
si yang begitu mengenaskan karena jas hujan yang dikenakan olehnya telah sobek sehingga membuat
gu kamu hampir satu jam lebih lho," ome
EDIKIT. BAPAK SUDAH MEREPOTKAN SAYA DAN SEKARANG BAPAK MALAH MENYALAHKAN SAYA! TAU GINI SAYA G
i lantai dan berlari mengej
a? Anak saya masih menangis dan mungkin dia sudah tidak ny
uli! Saya mau
sudah ditinggalkan oleh ibunya sedangkan saya belum pernah me
au untuk membantunya, dan dengan senan
an ini..." bersamaan dengan itu Aska menyo
nakan pakaian tersebut karena ia juga merasa kedinginan, seda
g kemudian membersihkan bayi tersebut dan
pa kamu kasih popoknya ke saya? Kamu g
popoknya dan saya yang membuang ini
tempat sampah yang berada di dekatnya, sedangkan Naura tampak tersenyum se
ika popoknya sudah di ganti dan
jam sekali. Bayi itu mudah lapar apalagi bayi cuma m
at keponakannya sehingga ia pun
amu bisa bermalam disini
arahnya dengan tatapan tajam, "Maks
ni bayi saya untuk satu malam ini saja, karena saya takut
nya Naura pun setuju, "Oke! Tap
Nau
bisa bayi ini
menjawab, "Jad
hbac
n dari tidurnya lantas keluar dari kamarnya untuk mengisi tekonya. Sampai
tangga terdengar sampai sini?" Pikir Aska yang rasanya tidak m
h, dan betapa terkejutnya ia ketika mendapati seorang bayi tengah men
ya masuk, karena tak mungkin ia meninggalkan bayi i
k situasi dan ketika ia merasa aman, ia
ya, yang perlahan tangisannya mulai m
keadaan hujan seperti ini. Setidaknya kalau tidak mengi
ta Aska menangkap sepucuk surat, dengan segera ia p
bahwa dia adalah putrimu. Jangan pernah mencariku dan urus saja dia karena dia adalah tanggu
ana mun
g tampan sehingga tak heran jika banyak wanita yang mengantri untuk menjadi kekasih atau bahkan teman tidurnya,
ekatnya untuk menghubungi Saskia. Sayangnya sambungan telepon itu tidak tersa
akan buruk jika ia memiliki seorang a
lintas dalam pikirannya, dan dengan se
hbac
as Aska dengan mata yang say
a menganggukkan kepa
a akan membalas semua kebaikan kamu. Kebetulan ini sudah malam dan lebih baik kamu tidur sekarang, sa
*
an har
u untuk sang bayi, sampai akhirnya ia dikejutkan dengan s
orang bayi di kamar putranya, belum lagi Naura mengenakan pakain Aska sehingga m
a yang membuat Aska panik d
mi.
sam