Cinta Tersayat Dendam
di depan Pak Adi yang kini menjadi canggung be
Anggap aja orang itu nggak p
berdeham dengan agak keras, mem
h?" Pak Adi bertanya dengan suara yang menurutku terlalu keras.
, ya? Mbak Ani dan Mbak Jum palin
ernah mengatakan, oleh-oleh dariku selalu terasa lebih istimewa, apapun bentuknya. Sejak itu, seti
a udang buat Bi Ija
las kedua orang di s
in dan Mang I
oyan, Non. Samain aja ama yang
ahu bahan dasarnya adalah ikan mentah. Bahkan mereka tetap menolak ketika lain waktu kubawakan
maan dengan ibunya Dika melakukan hal yang sa
n karaage, tempura, udon, sushi, dan ra
ya, Non?" Pak Adi b
plek, Pak. Sama itu lho, dua pedagang kaki li
dung. Siap, Non. Nanti s
enunggu pesanan take away kami selesai. Tak pe
Dika bersikap seperti musuh saat kami bertemu, bukankah aku lebih baik menar
katan yang awalnya sebagai sahabat, lama-lama berubah menjadi spesial. Dika yang semula melindungiku layaknya kakak laki-laki terhadap adik perempuan, berubah menjadi posesif
ntem juga, Dika,"
ditaksir sama si Alfi?
fi atau siapapun buat na
," jawab Dika
. Kamu sahabatku. bukan kekasih yang
ita pacaran. Kamu pacar aku dan ng
n memberi tahu semua teman yang ditemuinya,
edua tangannya di depan wajahku. Membuyarkan kenangan berta
ya inget teman ya
gangguk sea
ta ke mobil. Totalnya juga sudah saya bayar pakai kart
Pak. S
erbagai pembayaran yang biasa diurus Pak Adi ter
a sebelah. Berpamitan pada orang
Arta?" Ibu Dika bertanya
i halnya Dika, mata ibunya pun membulat tak percaya. Nam
lum puny
nikah saja belum? Tentu saja pert
ua dari Dika. Lewat dari tiga puluh u
ahi. Adalah sangat tidak beretika, jika menyinggung usia pada o
ilau itu. Kilau yang disebabkan emasnya bergantung di
alam sekejap, kami telah meninggalkan resto
*
dan para pemegang saham baru saja usai, tapi aku harus hadir lagi di rapat beri
a dengan sempurna berteriak. Kutahan pintu yang hendak tertutup. Wanita dengan perhiasan mencolok itu
rt
ria itu ad
ai
erja di
awaban yang tepat. Harus
tulah. Kam
inan perusahaan ini. Kebetulan
ian banyak wakil perusahaan di Indonesia, kenapa harus laki-laki ini yang meeting denganku? B
mau ke ruang
iinfokan padaku. Ka
au ke sana.
long pegang i
bihan. Ia menyerahkan map yang dibawanya pada laki-laki itu, lalu terlihat sibuk menca
ng menuju ruang Arta Loka, tempat rapat antar perusahaan. Suar
atnya," ujarku sambil m
asih
asuk lebih dahulu. Toh, di sana ada Niar. Ya, sahabatku itu adal
onsel. Mengetik sebuah nama dan menelponnya
haan tempat Dika Mahendra Winata bekerja. Termasuk kondisi keu
ung menyatakan kesiapannya. Bima.
mbungkuk hormat, termasuk Niar. Dengan ragu, Dika dan perempuan yang kuduga ad
duk kembali setelah kupersilakan. Pak Anto
rta Intan Sari sudah hadir,
kkan oleh keluarganya, ternyata adalah pimpinan tertinggi sebuah perusahaan be
*
sam