Aku Yang Dianggap Beban
ngada-ada
capnya yang men
u, kita menikah
n protes, sebelumnya dia diam saja. Aku sangat yakin jika ibu mengatak
m hamil, bukan kita aja," balasku ya
berubah, peras
i pelupuk mata. Aku sangat kecewa dengan perubahan suamiku
hun Mel ... lima tahun aku menahan ini, semua orang menanyakan kapan punya anak. Semua usaha sudah kit
l
tidak tahu mengapa tiba-tiba dia mengeluarkan perkataan yang tidak
anjak dari tempat tidur dan keluar dari kamar, hatiku
ang meringkuk di atas tempat tid
Mulai berbenah, mencuci, dan memasak agar cepat selesai. Setelah semua selesai
yang tidur dengan pulas. Aku yang sedang memperhatikannya,
terjadi. Tidak ada apapun disana, melainkan suam
ar lewat aplikasi khusus pertemanan. Aku terkejut denga
akut istri, dan di sanalah aku menemukan komentar suamiku dari r
eorang suami. Berikan gaji secukupnya, dan berikan selebihnya untuk ibu, adik, dan juga anak-a
e
selama ini sangat bertolak belakang dengan apa yang aku l
ng aku baca, tapi kenyataannya memanglah begitu. "Jadi, selama ini pengorbananku untuk k
u temukan membuatku semakin yakin untuk melawan
ianya, karena alasan utamanya belum memiliki anak. Bukan keinginanku
kan sebelumnya, seakan tak terjadi sesuatu. Aku
ian dan hal lainnya ke dalam koper!" tita
emana? Pakai bawa ko
rgi selama seminggu untuk peke
njutkan makan. Tidak peduli jika mas Adam
u berharap cemas, entah apa itu. Setelah itu, aku menyeret koper dan mem
u pergi
i!" jawab ibu mertua yang mengulurkan tangan, dengan c
a B
ya meliriknya, lalu masuk ke dalam mobil dan melajukan mobilnya
Nisa yang menertawakan aku, sedangka
rendahkan oleh ibu mertua, ditambah lagi aku tak kunjung hamil menjadikanku sebagai sasaran empuk. Aku
ergi ke pasar, bahan-b
kamar dan mengambil uang, dan
epan. "Bu, ikan nilanya satu kilo, san ayamnya dua ekor ya!" ucapku pada si ibu penjual yang l
membuatku sedikit terkejut. Ibu yang melihat kepulangan ku langs
a siap
kan makanan atau cemilan untuk mer
a B
pada tamu ibu, mereka menatapku de
ng, ini Mela ..
u, Jeng. Maaf ya, suda
ilahkan diminum, nanti k
sip mengenai aku yang penampilannya seperti pembantu. Ibu sangat bersemangat bila mencerit
ang langsung aku tinggalkan pe
u, ken
k suka teh, buatkan
gan terpaksa aku mengiyakan permintaan ibu untuk menjaga kehormatannya dari teman-temannya. Uang
itu sih Jeng?" tanya salah satu wani
a sama dia, cuma
han j
ngan mengasihani wanita
ru, kalau sudah gak sreg
h siapa Jeng? Setidaknya dia
an orang lain, tanpa mereka sada
anya diangg