icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Aku Yang Dianggap Beban

Aku Yang Dianggap Beban

Penulis: Rasyid
icon

Bab 1 Tak adil

Jumlah Kata:1024    |    Dirilis Pada: 07/07/2023

uangan, aku yang sedang memasak dengan terpaksa mem

uh baya yang menatapku sinis, ta

tanyaku sedikit men

ih, di panggi

gi masa

san

u mendapatkan perlakuan yang kurang mengenakkan dari ibu. Walau aku sudah menjadi menantunya selama l

numpuk di keranjang!" titahnya y

ekerjaan apapun selalu saja komplain dan tidak pernah benar. Mencuci ulang sama saja memberikan

rusnya pakaian itu siap dicuc

p tak akan pernah menang melawan ibu mertuaku. "

sambil memasak, pak

abku yang sudah tidak ingin berdebat, segera pergi d

pembantu. Aku mengabdikan diriku pada pada keluarga suamiku, tinggal satu atap dengan ibu mertua dan juga ipar sangatlah menyiksa. Sudah berulang kali a

ikan, inilah waktuku untuk beristiraha

atku menghela nafas. Adik iparku itu selalu saja tak peka kalau aku sudah sangat capek denga

aru pulang sekolah sudah diceramahi, setidak

akkan barang-barangmu sendiri pada tempatnya. Kalau minum ambil di dapu

, bukan disini." Nisa berlalu pergi masuk ke dalam kamarnya, dengan s

yang aku inginkan. Setelah menikah, jangankan untuk bersenang-senang, tiada hari berbenah rumah, dan mengerjakan pekerjaan rumah layak

seseorang yang langsung

meraih tas mas Adam dan mencium

onggarkan dasi yang mencekik lehernya, melangkah mas

r jengkol." Aku memasak menu kesukaannya karena uang belanj

k, aku sud

am menuju meja makan, kupanggil Nis

pertinya tidak begitu. Ku perhatikan raut wajah ibu, dan

an, Bu!"

api sama dendengnya?"

k bisa selalu menyajikan menu yang diinginkan ibu. "Menu itu juga gak kalah enak kok Bu, lain kali aja ya." Aku beru

mendorong piring kosong itu, beranjak

an kesukaan Ibu," celetuk

yang aku masak! Nanti kalau lapar Ibu j

dan sisanya untuk belanja dapur, juga biaya pengobatan ibu. Hanya tersisa sedikit,

elihat mereka semua berada di ruang tamu, berbicara se

tidak menyukaiku, namun aku selalu bersikap sabar dan sabar sambil mengharapkan garis d

ertua, jangankan keluarga suamiku, bahkan mas Adam juga cue

tempat tidur. Aku melingkarkan tangan memeluk mas Adam, r

an!" ucap mas Adam yang men

, kataka

u. Kamu tidak perlu mengatur pengeluaran lag

ercanda

aku se

ku yang mengaturnya, mengapa tiba-ti

ngeluaran, sekarang kamu tinggal memberes

ang gaji mas Adam. Aku ingin lihat, bagaimana dia mengolahnya, yang ba

hanya buang-buang uang." Mas Adam meninggikan suaranya membuat aku

i lagi, kalau ga

a kamu harus mengizink

-a

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka