Apakah Aku Bahagia
i Aditya datang bersama orang tua
dan keluarganya, Aditya terlihat begitu bah
iri kamu," ucap
ar menantikan
, ekspresi keduanya memang tidak mengenakan bagi A
u pintu terbuka dengan perasaan tak te
ah datang,"
Tante," sapa Adi
a semua, dan segera memint
n Erika segera memanggil Frena, tentu saj
re
, Ma
ena benar-benar menarik penuh perhatian Adi
a Aditya, ia lantas duduk seray
kamu?" ta
ya, terlihat Satya berj
menyapa mereka semua, Frena tersenyu
an diminum,"
sih," sah
inta Aditya untuk men
meja, Frena dan Aditya tak berhenti saling lirik,
asih," u
mulai menjelaskan tujuan k
Frena, dan tentu saja itu sesuai
in dengan Frena,"
ut seraya menatapnya, tatapan Aditya memang selalu
" pangg
ampingnya, satu detik kemudian senyuman itu m
napa?" ta
benar menyay
sejak awal, aku .... Ah maksudku
engar kalimat Frena, Frena melirik Aditya
tampak menunduk seolah mengerti dengan p
ini?" tan
yaan sama yang ingin dilonta
a?" tanya Frena m
kalian harus berpisah," ucap
atap mereka semua, kalimat macam apa itu,
sa saat mereka berhasil meraih hari bahagia itu,
rpisah. Frena, M
n yang tidak bag
re
ak meraih tangannya, Frena berdiri d
a kecewa, kenapa mereka diam saja tanpa bern
pa sebenarnya?
Frena dengan lelaki la
ekali Satya berkata seperti itu pada mereka
lihkan calon Suami,
ini, bagaimana bisa sepert
tidak bisa meragukan ketulusa
k ada lagi keraguan dari mereka, saat semua sudah mencapai
ah dengan lelaki pilih
dan Papa fikir ini lucu,
lucon, Frena,
rimanya dari semua itu, bagaimana bisa mer
irik orang tuanya yang hanya diam saja, apa ya
na .
engar apa pun," sela F
bab akibatnya, ada masalah apa sebenarnya, ken
kamu terima sa
ima
reka, apa mereka sedang bekerjasama untuk
n semua ini, ada a
kan dengan lelaki lain, yang
ergemuruh mendengar kalimat Satya, jadi selama ini Sat
mempermainkan perasaannya, seharusn
kan, aku hanya inginkan Adit, harusny
tapi bukan dia yang pan
i juga sudah siapkan calon
n, semua sengaja membuat mereka g
sudah lebih dulu menatapnya, Frena
hu soal ini,"
ohong," s
ang dilakukan Aditya, bagaimana
dia tidak tahu bagaimana cara men
panggi
kedua tangannya, air matanya mengalir begi
curkan Frena, bahkan Aditya
hebat," ucap Frena y
ena kamu h
Sania menahan Adit
mereka lakukan, kenapa malah membu
ama menyalahkan aku seperti ini,
minta maaf,"
berikan penjelasanny
semuanya jika mereka memutuskan me
ikar saat ini, seseorang yang rela membantuny
hal seperti itu hanya ada dalam sine
mu, kami berusaha mencari solusi agar Frena t
bantu mereka, Adit," sela
a tidak bisa?"
membuatnya duduk, Sania mengusap
lah, dana yang dimiliki perusahaannya hanya cukup u
ya, orang tua Aditya setuju Frena dijodohkan demi perusah