Hasrat Poligami
ke klinik, Salma mengalami stres berat hingga harus dirawat, Ib
inya ini dari Farhan. Riwayat asma yang dimiliki Salma kambuh saat pikiran kecewa dan stres
ahasia pernikahan poligaminya mulai terkuak, membuat Sa
emberinya dua orang putri yang cantik, sedangkan Sofia tengah mengandung buah cintanya. Hasil USG Sofia belu
ndiri, membuat Farhan kesepian, ia me
lagi ia pedulikan. Farhan hanya taku
mbujuk Rania agar melakukan panggilan video pada ayahn
rlangsung, Farhan melih
Mama na
tadi na
ah, Mama seka
a ke Mama ya Ka
gera menyerahkan p
sontak terbahak. Hormon kehamilan m
pa, S
." Sofia mengus
lau ada waktu Mas p
you, S
you
bahagia. Meski terpisah jarak, tapi Farhan rutin melaku
ngi setiap waktu. Ia hanya mampu mengirimkan pesan cinta melalui telepon, ta
h, bagai
Salma, tapi Aku tak melanggar a
ang tepat untuk memberitahukan hal itu pada Salma dan berharap Salma dapat menerima keputusannya menikah lagi. Tapi
ilakukannya poligami, hal itulah yang mendasari Farhan untuk melakukan poligami. Namun Farhan l
nghantui karena Salma mendiamkannya. Farhan memilih menyelesaikan masalahnya dengan
Farhan sampai di
ua putrinya saat me
mencium dan me
an makan malam dan air hangat untuk mandi. Meski masih mendiamkan sua
semprot di samping tempat tidur. Ia tersadar, gelisah yang ia rasa selama ini ter
solusi. Setelah sholat isya, Farhan men
alma yang bengkak karena terus- menerus menangis, membu
as minta maaf," ucap Farhan se
makin tersedu. Farhan segera memeluk istrin
egoi
u ja
am
alahku
ya kam
tak henti mengalir. Farhan memberikan kesempata
han mengusap air mata istrinya d
maaf." Farhan
lah menikah lagi tan
i akan te
s pelukan itu, ia memilih menjauhi suaminya. Kil
mu, Mas...car
kok Mas nambah dua lagi...kan boleh sampai
enggak canti
rang memuaskan m
au minta
membuatmu cerai
!" Jangan
isa menceraik
tanya Salma deng
kit, suaminya lebih memilih adik madunya diband
n Aku send
ngin s
n tangisnya di kasur, i
emberikan kesempatan pada istrinya untuk meluapkan emosinya. Saat
eran, melihat Salma
enapa,
aan itu, kedua putrinya langsung mem
alau Ibu menangis." Sisi terus menggoyan
huan menangis di hadapan putrinya. Ia segera meng
demi kedua putri
era meme
gis lagi ya, Bu.
Ibu," ucap Sisi ta
inya membuat kekalutan Salma hilang berganti tenang dan kuat,
meluk mereka bertiga. Tapi melihat ekspresi Sal
temanku Bu, pengin main bareng, TPA," tanya Sisi. Gad
buran dulu disini ya,
itu berapa
hari,
kurang bera
hari
ungut Sisi denga
ng tak memuaskannya, Sisi m
a membujuknya agar Salma pun ikut l
bungsunya yang duduk samb
arang?" tanya Farhan seray
menga
ama Ayah
l itu kembali terseny
Ibu
anya Ibu, Ib
*