Terpenjara Dalam Kuasa Mafia
ab setengah mengantuk sambil meraba nakas mematikan panggilan seseorang. Dia menguap
lu pagi untuk
perutnya. "Aduh, perutku lapar sekali, tap
ku habiskan dan sekarang semua benda tampak melayang di penglihatanku,
kebingungan, dia bangun seketika de
a ini? Kenapa
kamar berisi kemewahan, serta nuansa merah mendominasi seluruh ruangan. Laura
atau aku masih bera
erti ini. Dia pikir aku mau menjual diri, huh? Awas kau
t. Senyuman malu-malu menemani imajinasinya. "Andai adeg
desah lenguhannya. Hal lebih gila yang masih hinggap adalah, mengaku saling cinta dan ingin menghentikkan waktu
kamarku?" teriak Laura menuding tajam, bayanga
akan melaporka
ping ranjang dan mengacungkannya ke udara. "Aku tidak takut,
ing
terakhir berteriak keras menyadari bahwa tubuhnya polos tanpa busana. Vas bunga
ut, menutupi tubuhnya, kemudian
menjebakku,
gakui pria yang berdiri di hadapannya adalah
ng kamu membobol masuk ke kamark
" jawabnya me
imbuh pria itu melipat tangan di depan dada. Alther sengaja memanci
gan seseorang?" tanya
r setelah kelelahan berpesta, dan aku datang be
berkata
yang terjadi semalam. Tidak mungkin dia berada satu kamar dengan Alther
a saha
ninggalkanku,
anita licik sepertimu." Alther berseringai, s
aku sendiri tidak tahu kalau kita bisa di sa
urut
rokok di atas meja, ia pun menghidupkan pematik dan mulai menyesapnya. Gumpalan asap menggu
tentang kejadian di tengah pesta, ada banyak relasi bisnis dan miliader. Bayangan samar ketika ke
inkan?" Selembar cek dikeluarkan, Alther dapat
ominal yang
berhubungan apa-apa, Tuan," elak Laura mengangkat wajah. Dia tertegun, bertatap muka dengan Mafia tak per
kan kata. "Kamu melempar tubuhmu cuma-c
, hanya kali ini sampai lepas kendali
s jelas dari segi kesehatan, kalangan, keluarga dan status sosialnya.
kuran halus dan desah nafas ketenangan. Parahnya, sosok wanita itu tak jelas asal-usulnya, darahny
masuk ke dalam sini dan menganggu ketenanga
itu bangkit dengan memasukkan kedua tangan di saku celana mendekati Laura. "Kamu tahu nam
a berikan. Aku akan keluar dari ruangan ini agar orang lain
nap
k, wanita itu mengemasi barang-barang. Gaun teronggok di atas lantai beserta pakaian
ngg
a lengkap!" tuntut Alther mencekal tangan secara kasar. Mereka berhadapan
aku sampaikan." Wanita itu menyeka cairan bening, beberapa k
n tinggi masuk ke dalam kamar, menyapa sang bos sambil menu
sta, terutama kamar ini. Aku ingin tahu se
ng membuat anda
njebakku, tap
wanita?" tebak Matteo
i bercumbu. Aku seperti orang
mengen
ala. "Tidak, aku bahkan
a sampai mengunggah berita tentang ini, Tuan." Matteo mengedarkan mata, mendapati kamar berantakan
ta itu? Apa anda membiark
mbil sesuatu di dekat ranjang. "Tarik semua kam