Terpenjara Dalam Kuasa Mafia
erasa panas. Dimana pria tadi? Aku inga
u dengannya?" Laura merutuki pikirannya, dia
ampan. Otaknya bekerja cepat berhalusinasi pada permainan gila yang penuh damba. Oh tidak, kesadarannya terpengaruhi mi
kanmu," ujarnya
Matanya membola, menggelengkan kepala berulangkali untuk menyingkirkan rasa aneh yang bersarang dalam diri
geng?" oceh Laura sambil membelai buah dada, wajahnya yang sayu
a, pria itu merasakan hal sama seperti Laura. Alter seperti terbakar api me
tidak memesan tubuhmu." Alther duduk tidak tenang, menepis segal
satu mata dan berkata, "Nyalakan pend
kecil sepertimu, berani menggodaku denga
alagi bagian bawahmu pasti bereaksi seperti ulat bulu, menggelikan," balas wani
mulai gila akan pesona Laura. Nafasnya tersengal disertai pikiran yang kacau. Saat satu pers
umpat Alther
nangan, Laura melipat tangan di depan dada.
aik ke atas ranjang!" perintah pria itu b
tu tuj
k ruangan, dalam satu gerakan lincah, tubuhnya berputar dan mengayun secara indah. Laura memainkan pole
mam Alther duduk di tepi ranjang
tasi berbeda. Sudah banyak wanita menjadi teman tidurnya,
kan namaku sep
" tanya Laura semak
an pesonamu, Bunny," bisik Alther penuh sensua
aku sampai matahari bersorak pagi," ba
u sendiri yang melemparkan
hh
ekerja cerdik membelai pangkal paha naik ke atas dan berhenti di perut datar wanita itu. Sapuan hangat menggelitik tubuh dan
dan fokus pada puncak buah dada Laura,
?" tanyanya menatap
gar suara serak bercampur ciuman panas. Pengaruh obat terlarang membutakan mereka hingga
h .
u namaku,"
Alther ..
suk ke inti permainan. R
engan lidah Alther bermain di atas puncak da
r pria itu hendak
," taha
a a
ong pelan-pelan," imbuhnya. Si
n kepala hanya sebagai pemanis untuk
Althe
ng didedikasikan wanita itu dalam setiap gerakkan keluar masuk di bawah sana. Laura mencengkram sepr
inasinya. Dia mengerang, menyalurkan kenikmatan meski harus beru
ngkat dua kaki Laura, meletakkannya di atas bahu, kemudian menghentakkan dorongan
u, Bunny," erang Alth
aku seperti terba
ngkin, aku akan mena
hh
ah
galihkan pandangan dari seksinya ekspresi Laura. Tubuh
. Ringisan rasa sakit tatkala bergerak kasar, akhirnya Alther m
Bunny!" per
kalau miliknya bercampur dengan bercak darah. Dia tersenyum, mendaratkan ciuman di punggun
menyisakan dua insan saling berlomba mencapai kepuasan, Alther membuat Laura tidak berhenti menjerit dengan berbagai gaya
neh bila pertemuan pertama langsung saling berhubungan badan.
terhadap hasrat berkepanjangan. Bila matahari sudah bersorak pagi, tersadar
Romantis
Romantis
Romantis
Lebih
Romantis
Romantis