icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Pengantin pura-pura

Bab 2 02

Jumlah Kata:1027    |    Dirilis Pada: 15/06/2023

atu tangannya yang ia gunakan u

inya saat ini tidaklah sebanding dengan ra

ng menyenangkan juga dibedakan oleh orang tuanya,

kerasan secara lisan ia juga men

at mu hingga kini, kau harusnya berterima kasih dan menganggap apa yang

Ia tidak memiliki tenaga bahkan hanya intuk se

menatap ke arah tiga orang lainnya yang juga tengah

erapa saat, pria dengan kemeja lengan pendek

arah adik bungsunya. Sedangkan Kinan, gadis dengan rambut berwarna

melihat wajahmu," ujar Nyonya Rini denga

s, Aruna berdiri dan mula

pan pintu kamarnya, terdengar lag

rimu, yang jelas mau tidak mau kau akan kami jadikan jaminan un

segera membuka pintu kamar

anya dalam kesendirian ia bisa bercerita pada angin soal rasa sakit ya

a masih muda dahulu. Lebih tepatnya saat ia baru s

ang didapatkannya. Melainkan tatapan sinis ju

oal hari-hari yang dilewatinya, justru jadi orang yang paling berpe

selalu dan akan membekas di hati Aruna. Karena itu adalah alasan mengapa

idaklah diinginkan. Saat itu mereka hanya

di rumah sakit, sang Dokter mengatakan jika ada

m keadaan prematur membuat nyawa Nyonya Rini te

restoran yang saat itu tengah dirintis ke

terpaksa Tuan Wijaya berhutang pada rentenir dan berakhir dengan

lah sebagai pembawa sial dalam keluarga mereka. Berbeda dengan sewa

*

i datang untuk menagih keputusan apa yang akan diambil kel

ereka sempat membuat kekacauan dengan merusak beberapa barang sebelu

Hendra dengan menghembuskan rokok yang di

erapa saat, ia nampak ragu den

u-ragu, Nyonya Rini dengan

salah satu puteri kami seb

a sejenak, bertanya lewat sorot mata

an se

ar cukup untuk Tuan Hendra. Pria itu kemudian kem

pa yang akan kalia

a segera membawa Aruna menuju ke ruang tengah

na. Dia yang akan menjadi jaminan,

ia itu memperhatikan si gadis dari atas ke bawah dan me

ebagai jaminan hutang?' tanya Tuan Hendra mas

orang tua, dia harus membalas jasa-jasa yang sudah kami

n menyentuh dagu Aruna, ialebih dulu menghinda

rupanya," ujarnya d

urang sopan pada Aruna, gadis itu kembali menol

gin memberikan sebuah pukulan ke arah Aru

lah suara manusia atau lebih tepatnya perk

muda dengan senyum menawan. Ia kemudian melangkah mendekat masih

n hitamnya itu menghampiri Aruna yang jug

m kian lebar di hadapan Aru

Kau mau iku

Ia hanya terdiam dengan wajah kebingungan sampai kemudian ter

da urusan apa

eh, ia kembali ters

alkan, Chand

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka