Wanita Dari Masa Lalu
un ke
panggil b
an berkas yang berserakan di meja kerjanya. Setelah itu
k
lam. "Silakan duduk!" Ratih duduk menghada
usianya agak jauh dengan usianya se
k dan jantungnya seketika berdetak dengan cepat saat
wab Ratih sambil membala
a di sini?" Ratih menunduk lal
a sekali lagi. Pria tampan itu tampak m
l menatap mata indah milik Ratih. Detak jantung pria itu bergejolak h
a yang luar biasa untuk wanita di hadapannya. Sebuah rasa rind
i ini Anda menggantikan Pak Cokro Bastian," jawab Ratih juju
osisi Pak Cokro mulai hari ini. Jadi secara nggak langsun
esdir di perusahaan Bumi Pertiwi. Saya senang Anda sudah mengab
nduk ketika mata tajam itu
bat saya sebagai direktur perusahaan menaikk
e
ang barusan dikatakan oleh pri
anya Ratih sambil memberanikan diri m
ni kamu akan menempati meja di sudu
! D
ka kalau hari ini akan naik pangkat. Tapi kenapa har
m berhadapan dengan pria ini. Entah apa yang membuat Ratih sangat takut da
uk dengan lemah. Bukannya dia bahagia sudah
pada kejadian 6 tahun yang lalu. Sebuah peristiwa yang sangat menyaki
motif pria itu menghamili Ratih. Sampai detik ini pun tidak terungkap si
anya hidup Ratih lengkap sudah. Semua kesakitan dan kehancuran itu sudah dirasakan olehnya. Bahkan per
i mana? Entahlah. Ratih tak tahu. Dia hanya merasakan bah
habatnya sudah keluar dari ruang ruangan direk
na kembali seolah tidak meliha
tak lain Bagas itu membuat Ratih
ih. Namun wanita cantik itu menepis tangan kekar Bagas. Laki
sambil menatap wajah Ratih ya
Bagas bertanya meskipun sedari
harus pindah ruangan." Jawaban Ratih
apkan kata terkejut. Karena tidak per
lebih dahulu bekerja di situ saja tidak direkomendasikan sama sekali untuk nai
mu di mana?" tanya
bereskan barang. Bagas dan Yuna termangu memandan
a sahabatnya Ratih segera berjalan ke arah ruangan Dire
h Yuna yang seketika itu juga sudah berubah. Tanpa menjawab a
ya sambil membuka lay
menata barang-barangnya. Almero Bastian menatap
Ada desir halus yang mengalir bersama gelenyar yang mengusik hat
sudah duduk rapi membuka layar kom
dongak bahkan netra beningnya sekarang suda
a membuat Almero menggeram bahkan gemas m
pi." Ratih segera beran
elah menunduk hormat pada atasannya itu. Entah mengapa Rati
i itu di meja kerja Almero. Selanjutnya
a tanpa membalikkan badan. Jantungnya mulai berpacu dan berdegup k
selalu meng
e
aroma yang sangat mengusik jiwanya. Menyentil rasa trauma
rasa terhina bahkan tertantang. Dengan sering
rnyata tubuhnya membentur m
an?" tanya Ratih tergagap d
inginkan k
e
urkan tangan ke arah Ratih. Dengan tiba-tiba Ratih berteriak histeris saat Al
an hidup di alam pikirannya. Bagaimana saat dia dengan sakitnya
an itu!" Teriakan Ratih histeris membuat tu