Restu yang Kusesali
asti halaman rumah yang masih berantakan dan setumpuk baju kotor siap menanti. Meski semalam ada petugas yang membersihkan, Vio tak yak
g di matanya sehingga dia tetap harus turun tangan. Ini disebabkan OCD yang dialaminya meski belum parah. Dalam hal kerapian dan kebersihan, Vio memiliki standar sendiri. Maka dari itu, Vio menolak
pek untuk membersihkannya sendiri. Sehingga tak heran, jika semalam Vio bisa mendengar suara rintihan di k
ulu baru setelahnya membersihkan halaman rumah. Namun, dari kejauhan dia sudah bisa mencium wangi pelembut pakaian yang biasa
tersenyum begitu menoleh mendapati Vio berdiri di ambang pintu, kemudian dia melanjutkan pekerj
n di meja makan. Oh, ya, kalau Mas Sam udah ban
sih dibuat bingung. Dia merasa
utuskan untuk sarapan. Setelah yakin semua sesuai standarnya, Vio pun menuju meja makan. Sudah tersaji di at
Vio menyiapkan mangkuk serta mengisinya dengan menu sarapan kali ini, kemudian memberikannya pada Sam. Sam sedikit heran dengan apa yang disiapkan Vi
berbinar. Rasa kantuk yang masih t
ikatakan suaminya. Vio terkejut dengan apa yang dirasakan lidahnya saat ini. Tak dapat disangka gadis kecil yang usia
gak bosen, Sayang!" ucap Sam kembali yang t
pujian yang keluar dari mulut suaminya untuk hasil pekerjaan orang lain, karena selama i
ku yang buat, tapi Pusp
enyiapkan air minum di sampingnya. Lekas Sam meneguk air hangat
" tanya
, aku kira b
atau Puspita yang buat ada be
ahi kegiatan kunyah telan itu dengan menyisakan beberapa sendo
k sempat terjawab karena Pu
ya Vio akhirnya untuk mengal
baru ma
ngeduluin," ucap
g terbiasa sarapan kalau semua pek
i Vio menjawab jika dirinya pun sama begitu. Namun, dia tahan karena bukan
anya Puspita kemudian. Wanita itu d
beranjak segera dari tempatnya dan me
asa tak terima dalam hatinya mengalahkan kelezatan makananny
bikin menu sarapan kayak
n untuk membuat bubur melihat bahan-bahan di kulkas tinggal bahan sisa. Oh ya, gimana rasanya?" tanya gadis itu kemudian. Dari c
" jawab V
nya gak cocok di lidah kalian, meliha
da lagi pembicaraan di antara mereka. Hening. Denting sendok st
setelah makan aku harus jalan-jalan," ucap
, Mbak.
hnya sudah dibersihkan atau belum. Dan begitu Vio keluar, lagi-lagi dia dikejutkan dengan ke
sihan secara keseluruhan hingga kembali ke dapur, dan gadis itu baru saja selesai mer
gani. Namun, Vio tak terima itu. Dia merasa Puspita jadi bersikap seperti pemilik rumah ini sementara dia sendiri bagai pend
bak?" tanya Puspita membuyar
hanya haus saja,
ang harus kulakukan," ucap Puspita dengan santai,
tu. Setelah ada jarak beberapa la