Lorong Nestapa
seorang istri dan tiga anak. Anak tertua perempuan bernama Hanum, ked
ena stok beras yang tinggal sedikit, terpaksa ibu menumis sayur kangkung yang banyak, tanaman merambat itu bisa di petik, gratis di
nak dua, kedua anaknya perempuan, istrinya meninggal dunia s
i santri di sana. Almarhumah Bapak berasal dari kota berbeda dengan Ibu, jadi sejak Kakak dan Abang di bawa Paman, aku merasa kesepian, karena semenjak ibu menikah lagi, wan
edua saudairi tiriku tidak pernah menyukaiku, mereka sering pergi ke rumah Neneknya ( Nenek dari pih
ingat hingga kini bagaimana dulu jari-jari tangannya sering masuk ke celah-celah rokku. Setela
dan meminta ayah tiriku untuk mendidik anaknya, agar tidak nakal padaku. Usia mereka tidak jauh dengan Kakak dan Ab
melahirkanku itu tidak pernah menyangiku, Ibu suka marah kalau men
, Kakakmu hanya bercanda, git
umah itu hanya ada dua kamar tidur, untuk Ibu dan ayah, sedangkan yang satunya untuk kedua saudari tiriku, mereka tidak mau aku ikut tidur di kamar itu. Kakek tidur di atas di
k berusia sembilan tahun aku sudah di buatkan kamar kecil dekat dapur, namun Kakek masih sering mendatangiku saat rumah sepi. Tapi saat itu aku sudah mulia
bohong tentangnya, kamu harus jadi anak baik, gak b