Jerat Cinta Sang CEO
kan sebagai mahasiswa semester dua di Universitas Jaya Sakti. Emma seorang perempuan yang ceria dan mudah bergaul dengan siapa pun yang dia temui. Emma mempu
paruh waktu demi untuk membiayai kesehariannya sendiri. Emma berkuliah dengan beasiswa yang dia dapatkan karena kepintarannya. Ayah Emma, Marshel, selalu saja me
a Marshel ketika Emma baru saj
," jawab Emma
erah. Emma beranjak menuju kamarnya dan mengunci pintunya. Tubuh Emma langsung luruh jatuh
tup matanya, supaya bisa istirahat dan menunggu pagi datang untuk menjala
*
s meja makannya. Emma pergi pagi-pagi sekali untuk menghindari
nya untuk naik bus. Emma selalu dihadapkan dengan permasalahan keuangan karena dia harus men
a Ardian, kating kampus Emm
juga," jawab Emma sa
g tahun aku nanti malam. Sintia juga udah aku kasih undang
bekerja nanti malam." Emma merasa tidak enak hat
ntuk itu. Bagaimana?" Ardian berusaha untuk m
mma tersenyum manis saat dirinya merasa senang kar
cari keberadaan Sintia, sahabatnya. Emma masih belum melihat Sintia di dalam kelas. Dia men
an?" Sintia yang baru saja datang, langsun
Aku harus bekerja nanti malam."
an siang hari ini." Sintia memang sangat mengetahui keadaan keuangan Emma
tu minggu?" tanya Emma
Pokoknya kamu harus ikut ke pesta A
n siang gratis dari Sintia!"
lon." Sintia tersenyum penuh arti memikirkan a
a pasrah dengan apa yang akan
*
u di kafe depan kampus. Sintia memang berasal dari keluarga yang berada. Dia tidak pernah menjelekkan Emma
dandan yang cantik, Em. Kak Ardian pasti punya banyak teman untuk kita lir
ada waktu untuk hal seperti
semua masalah hidup. Satu kali aja lepaskan semuanya dan meni
nya memutuskan akan mengikuti apa yang dikatakan Sintia. Dia memang sang
*
ke pesta," ucap seorang a
asih jam tujuh." Ethan, sang bos yang masih sibuk dengan pe
karena kerjaan yang kamu kasih buat aku."
g gajinya?" Ethan berbi
il terkekeh. Raka tahu bahwa ucapan Eth
n kembali fokus pada layar di depannya. Raka keluar rua
la bentuk kecurangan. Ethan tidak pernah memaafkan orang-orang yang bersalah pada
a sedikit gugup karena Sintia telah merubahnya menjadi seperti orang lain. Emma sendiri sampai tidak percaya
pikir kamu tidak jadi datang." Ardia
akan tepati itu." Emma terseny
tersenyum kagum saat melihat penampilan Emma. Si