LIES AND TRUTH
a sesak. Dialah alasan aku keluar dari sini dengan perasaan sedih. Atau merasa sedih. Sekarang aku tidak tahu apa yang kurasakan. Kekaguman? Ketertarikan? Dia pasti seorang penyihir, at
u meluncur dari bibirk
a, menatapku dari atas ke bawah saat dia mengenaka
eharusnya beranjak keluar dari pintu putar, aku malah
saku dan merasa nyaman dengan posisi berdirinya. Dia sempurna, bahkan jika dia seorang bajingan yang menyebalkan. 'Well?"
a saja aku m
brak punggungku, dan aku tiba-tiba bergerak maju. "Hei. Aku menancapkan tumitku, bersandar ke belakang, mencoba menghentika
i kecil tapi seperti
agi. Dengan mengerutkan kening, aku memutar badan untuk melihat ke luar kaca ke jalan. Dia berdiri di sana,
aku akhirnya melepaskan fokus pada wajahnya yang m
rna hitam dengan b
emukan lebih banyak kilau kenakalan saat dia perlahan-lahan melilitkan syal polkadotku di kepalan tangannya.
ini
engangkatnya ke hidungnya dan memperhatikan aku sambil menarik napas dalam-dalam. Otot-otot di antara kedua
beberapa saat sebelum dia perlahan menurunkannya, menampakkan senyuman yang dapat membuat
endiri. Aku menelan ludah dan memejamkan mata, mencoba mengumpulkan kesabaran. Butuh waktu lebih lama dari yang
u memegang dadaku ketika detak jantungku tiba-tiba kembali
ang t
untuk memastikan syal itu tidak ada di sana, hanya untuk memastikan bahwa aku tidak membayangkan apa yang baru saja ter
na telah men
lai mengambil langkah pe
enutup telepon dari ibuku. Dia tampak baik-baik saja - positif, sebenarnya. Senang mendengarnya tapi sulit untuk ditandingi. Aku membohonginya dan, me
iliki yang tumbuh saat aku semakin dekat dengan pintu depan, meskipun perabotan dan barang-barang pribadiku terbatas
ahku tidak terlalu suka aku terjun ke dunia bisnis barang antik yang menakutkan bertanya-tanya, dengan bodohnya, apakah dia mempengaruhi semua na
geluh ketika melihat nomor agen real estate yang kusewa untu
n Smith dari Smi
n. Ada ber
terus terang, Nona Cole, calon pembeli kesulitan untuk
anya, tidak mau repot-repot menjinakkan hinaan dalam nadaku, dan mengaba
Pembeli akan melihat potensi yang luar biasa tanpa ... barang-barang yang memenuhi ruangan yang lapang itu. Dan toko Anda akan lebih cepat terjual. Saya bekerja demi kep
apatkan untuk toko Ayah hampir tidak akan menutupi cicilan
ditimbun ayah sepanjang waktu membuat ku ngeri. Perasaan bersalah karena telah meninggalkan bisnisnya demi mengejar impianku masih membekas. Ini adalah perjuangan sehari-hari untuk menghentikannya agar tidak membeba
nutup telepon, dan aku menundukkan