Menantu Kesayangan Mama
ingkat bertuliskan Micro Technology. Seorang wanita paruh baya turun dan mela
eponku," geram Laura, melihat layar ponsel dan ter
i atas lift seolah tak bergerak. Tiga detik yang tera
buk itu sampai melewatkan
aan pintu yang terbuka. Dengan tidak sabaran, dia langsung menuju ruang
ak tertutup rapat seperti sebelumnya. Tak hanya itu, Irish-sekretar
iring tentang Irish sudah sampai ke telinganya. Dia takut putra semata wayangnya
ong tak berpenghuni. Hanya layar laptop yang terlihat menyala, dibiarkan stand by begit
da, Tuan. Saya bisa m
usianya yang tak lagi muda, berbagai pikiran buruk merasuk begitu saja ke dalam kepala. Mungkinkah anaknya memiliki
masuk. Diam da
sah, Tuan. Jangan l
trasiku. Aku pasti bisa melakuk
ari mulut putra kesayangannya. Ketakutannya sungguh menjadi nyata. Sepasang pria dan wanita d
Tahan sebentar,
jantung yang semakin cepat. Menahan gemetar di selur
nita yang memanfaatkan posisinya untuk menggoda atasannya. Trauma masa lalu membuat wanita itu ja
am
rbuka. Evan muncul dari sana sambil melepas kancing kemeja. Keningny
Mama lakuk
. Saya tidak bisa menah
menggema, membuat ke
..
asuk ke kamar pribadi di belakang ruangan itu. Dia ingin menjambak rambut Irish, me
kamar mandi. Bahkan stok oksigen di paru-paru pun hilang tak bersisa, membuat dadanya sesak seketika. Dalam hitungan detik, se
berhasil menangkapnya. Terlambat satu atau dua d
at panggilk
salura
" teriak E
u berkali-kali. Satu tangannya yang terbebas meraih tas mungil tak jau
segera keluar dari kamar mandi dengan kemeja basah kuyup dan memindai situasi yang terjadi. Tangannya meraih telepon di atas meja dan mengh
at di sebuah klinik tak jauh dari perusahaan. Staf medis segera mengurusny
ra menghampiri pria yang tertahan di depan pintu. Perawat melarangnya masuk
ut naik ke dalam ambulans tanpa membawa gawai yang hampir tak pernah absen di kantongnya. Beberapa agenda ke
pa, Irish menyuguhkan pemandangan yang selama ini menjadi fantasi liar para pria, tak terkecuali Evan yang masih normal or
dan tubuh sintal sekretarisnya. Kemudian, dia menarik wanita itu menjauh dari depan ruang gawat darurat. Langkahnya begitu cepat
, apa
geram Evan sebelum gemeletuk gig
nya. Berbagai tanya memenuhi kepala. Apa yang terjadi? Mereka akan ke mana? Uru