icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

GOOD BOY & BAD GIRL

Bab 2 Aswin dan Fandi

Jumlah Kata:1167    |    Dirilis Pada: 23/03/2023

y and B

y Re

a High

l 07

aula lapangan, terus berjalan hingga ia berada di koridor lantai pertama, hari ini adalah hari kamis, dan ia baru kembali memasukki sekolah, setelah tiga hari ia pergi ke luar kota, mewakili sekolah untuk mengikuti olimpiade Fisika dan Kimia, dan tentunya, kembali dengan membawa hasil yang memuaskan, ia mendapatkan posisi juara pertama, tidak heran, karena memang ia menguasai pelajaran itu sedari ia berada di kelas sepuluh, ia sangat suka kedua pelajaran yang membuat pusing kepala bagi seluruh murid di sekolah, termasuk

kang, sekilas, tanpa berbalik, atau pun menghentikan langkahnya, membua

seseorang yang tadi memanggilnya, yan

gan tatapan datar, kemudi

buat di lihat!" Aswin

kemudian dengan cepat memiting main-main leher

menahan kedua tangan di lehernya itu kebelak

k

an, atau bisa di kenal dengan nama Fandi Juan

Win! Anji

nar-benar me

ewot Aswin kemudian, lalu ke

ian merangkul hangat ba

enang olimpiade lagi mah beda!"gurau Fa

Iri?"cecarnya d

ingkan mata

gue! Tapi selamat buat lo Win! Ini olimpiade t

cil, dan balas me

beda! Yups! Thanks-Fan,"ujar As

um lebar, memandang Aswin dengan tatapan berbinar, m

?!"tunding

pertahankan sen

a Win? Itung-itung perayaan memangnya l

endelik

lu minta teraktir ya Fan! Nggak cuma

dor lantai dua, dan saat ini henda

eraktiran lagi dari lo, huhu~"balas Fandi, setengah

mengge

seru Aswin, seraya melepas paksa rangkulan tangan Fandi di

gue! Titik! Nggak pake koma! Tanda seru! Tanya tanya! Dan no

ok maksa

, dan kini sudah berada di koridor l

u kemudian ia terdiam, den

arin malam gue pulang telat, sampe pukul setengah dua

olakan mat

cerca Aswin mengingat kelakuan Fandi di luar sekolah tidak pernah berub

ercengi

hib gue Win, huhu gue terharu~"balas

u Aswin mod

-tiba terang, bokap gue berdiri di ruang tamu natep gue tajem, serem banget sumpah,"curhat Fandi dengan nada menyedihkan, seraya membayangkan ekspresi ayahnya semalam,

ak paham? Kud

balasnya seraya tertawa, mem

,"balas Fandi lagi, lalu mengingat bagaimana kelakuan kakak lelakinya, yang memiliki tingkah yang sama sepertinya, namun dahulu kakaknya lebih buruk, dan kini sudah men

nget gue nggak liat Bang Fa

ngangguk

ya dia ya karena gue rindu dia! Ah anjim banget!"seru Fandi, matanya b

u tahun yang lalu, pas Ma

ang teman, lalu menepuk hal

, susul dia, kuliah aja disana seka

ngangguk

bakal jarang ketem

tipis, setipis

lik kesini kalo ada waktu, g

erbinar

Win?"tanyan

an berupa anggukan sin

'm seri

erangkul Aswin

, merasa beruntung mempunyai teman seper

hat gue teraktir lo,"final Aswi

sekolah cukup mahal, menunya saja bukan seperti jajanan pada umumnya, ini berbed

enuju bagian tengah dekat jendela, mereka terduduk sebangku, tidak usah kaget, mengapa Fandi juga berada di

cont

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka