Rahasia Suamiku yang Miskin
rkata, "Tapi aku sudah mencucinya. Aku berani
mu hanya memakainya selama sehari, kan? Kenapa kamu harus mencucinya? Apa kamu benar-benar menyew
ta itu menghinanya,
umpur. Dia harus berjalan melewati jalan desa yang berlumpur di tengah hujan lebat. Oleh karena itu, gaun dan sep
e waktu. "Nona, meskipun kamu mengotori gaun ini dan sudah mencucinya, kamu harus mencucinya d
kamu bahwa sejak toko ini dibuka, semua pelanggan kami membeli gaun pengantin dan ini baru pertama kalinya
Atau mungkin, kamu yang berpikiran dangkal?" Tiba-tiba, suara yang dalam dan dingin terdengar dari depan pintu toko. Seketika,
. Terlihat jelas bahwa dia sedang marah sehingga memancarkan aarena telah mempermalukan istrinya di depan umum, dia mencibir, "Selain itu, bukankah di papan reklame, kalian menyatakan bah
gangnya, sang asisten tok
antin di tokomu sangat bergaya dan berkualitas tinggi. Huh! Kulihat ga
bentak, "Jika kalian tidak mampu membelinya, jangan mencari-cari alasan untuk menjelekkan kami! Beraninya kamu
ngah aula. Itu adalah gaun bergaya putri duyung yang bisa menonjolkan lekuk tubuh wanita yang mengena
ling mewah dan elegan. Akan tetapi, tetap saja, itu masih belum ada apa-a
tapi aku yakin kamu tidak akan pernah mampu membelinya!" Kemudian, dia menoleh ke arah Megan dan mencibir dengan nada mengejek
yang selama ini dia pendam. "Siapa kamu? Berani-beraninya kam
t, dan toleran sejak mereka bertemu kemarin. Namun, sekarang dia seolah-olah s
kan gaun pengantin yang kusewa. Aku akan membawa gaun itu ke laundry untuk dicuci kerin
t mata yang seolah-olah bertanya, 'Untuk a
ngan siapa dia berbicara, dia bisa sangat marah. Dia bisa menoleransi jika ada orang yang menind
palagi sekarang Zayden adalah suaminya, jadi Megan tidak akan menarik kata-katanya. Dengan wajah
hanya memutar bola mata ke atas
a, "Tidak apa-apa, aku tidak butuh permintaan maafn
rah yang ditunjuk Zayden dan melihat sebuah g
pukau. Hanya saja, dia bingung mengapa Zayden menany
nya secara perlahan dan meletakkannya di atas meja sambil berkata, "
drastis dalam sekejap. Sang asisten tok
tanya dengan suara pelan, "Zayden, apa yang kamu lakukan? Ki
tu sebagai kenang-kenangan hari pernikahan kita. Selain itu, gaun
liling dan bertanya, "Apa ada y
n langsung memasang senyum menyanjung di wajahnya. Dia membungkuk dan ber
a? Ukur tubuh istriku sekarang,"
n memanggil seseo
ertanya, "Untuk apa kamu memanggil orang lain? Apa kamu tidak b
sten toko lang
mau melakukannya, aku
sedang sepi, jadi ini sebenarnya adalah sebuah peluang besar. Jadi, tanpa basa-basi lagi, dia mengelua
apnya dengan dingin sambil mencibir, "Apa yang sedang kamu lakukan? Bagaimana kamu bisa mendapatkan uku