Model 21+
u siapa, sih? Huh!" Ketty mendengus kesal s
al bukan kepalang karena pastor itu sempat menceramahinya untuk menja
r itu benar, Ketty. Kau memang harus menjaga sopan santunmu. Sobat, apa yang ka
durnya saat sedang mandi." Ketty memprotes. Dia menyandarkan punggungnya ke dinding dan menyilangkan kaki serta melipat tangan di dada. "Kau juga,
enal keras kepala. Mengakui kesalahan itu bagi Ketty ad
ar Louisa sambil menelan kemarahannya ke dalam perut. Dia tidak mau memperpanjang masalah itu karena tak
g. "Kau tahu persis itu, Sobat. Kau memang yang paling mengerti aku." Ketty men
ak akan mencari masalah lagi." Ketty menga
ayar seribu dolar kalau kau tidak
kan masalah bagi Ketty Ashley. "Kalau begitu ayo kita ke bar. Aku mel
u akan bersiap-si
akimu yang jenjang dan ramping itu pasti akan lang
iki potongan kerah rendah. Orang harus tahu jika kau memil
sambil berlalu ke kamar masing-masing. Ma
u bahkan luasnya kurang lebih hanya setengah dari luas pondok Louisa dan dindingnya terb
ng ke sini. Tempat ini lebih mirip kandang babi mil
uarnya saja. Ayo kita masuk. Kau pasti suka di dalam. Aku jamin kau tak mau pulang
ku. Aku akan menuntutmu di
eja-meja bulat dengan kursi kayu yang tinggi, lampu warna-warni, musik, dan aroma anggur yang manis seketika me
enurutmu?" t
k terlalu buru
sampai Little
? Apa dia o
. Aku tadi melihatnya sedang main kartu. Sebentar lagi dia pasti keluar. Aku akan memesan anggur dulu." Louisa bangkit berdiri dar
tinggi besar menghampiri meja Ketty Ashley. P
duk, Miss?" u
hatikan pria itu cukup tampan juga. Rahangnya kokoh, hidungnya se
nganggukkan kepala. "Te
belum pernah melihat Anda sebelumnya," kata pria itu se
" ujar Ketty. "Saya sedang berl
jadi cerah. Dia mengulurkan tangannya yang besar. "Perkenalkan,
ganga. Pria yang memiliki tubuh tinggi besa
ia mengulurkan tangannya dan berkata, "Saya Ketty Ashley. P
ut pria itu sambil mengedipkan seb
e. Litt
kau mau minum?"
ng mengambil anggur.
kembali lagi ke meja ini. Dia sudah menemukan teman baru. Ak
n alis. "Apa mak
. Sepertinya mereka akan pergi ke kamar sebelah. Maksudku,
sedang bercinta dengan tema
n mencari Tedy Burg Smith untuk diajaknya bermain. Kadang, kalau ayahnya, Mr. Wilson, tidak ikut serta mereka akan main di pondok sampai p
o atau Pastor Pet
Boy. "Aku sama sekali tidak tahu siapa nama pria itu. Dia memang sempat mampir ke bar ini. Aku juga pernah bertemu dengannya sek
arena mustahil Pastor Peter
ani mendekatinya meskipun pria itu tampan dan tampak kaya raya. Bahkan tak a
mencondongkan tubuhnya ke depan. "Tapi kenapa mereka takut
an mengancam dalam auranya. Matanya juga tampak beringas. Dulu, di desa kami ini ada seorang pria paruh baya yang juga memancarkan aura
bertanya dalam hati. Apa pun itu, tetap saja dia tidak bis
aran itu. Bagaimana jika kita bersenang-senang? Kau masi
dengan Louisa yang meninggalkanmu sendirian d
kali dengan Louisa yang tidak
Manis. Kita leburkan semua kemarahanmu itu sampai