Istri Bayaran
anjang, saat mendengar berisiknya jam backer miliknya. Sialnya dia yang baru saja tidur harus terganggu suara jam yang berisik. Dia segera b
sal wanita itu, dan langsung meraih handuk di bali
estauran kecil di kota. Ia berdandan secantik mungkin dengan balutan make up tipis dan kemeja yang nampak me
a juga lupa menyetrika bajunya sendiri, ma
ah putih dengan lekuk bulu mata tebal miliknya, mata hitam dan rambut
eluar dari halaman rumah. Sepeda itu semakin giat mengayunkan sepedan
ff
ftt
ff
bekerja dengan baik!!" wanita cantik yang bisa di bilang sangat tomboy itu, kini mengayuh sepeda sekencang mungkin
uang yang cukup nanti tiap bulannya jika memang diterima bekerja di sana. Ini interview pertamanya, dia tak mau terkesan buru
kerumunan pejalan kaki, de
nggir! M
NGG
loncat minggir seketika men
ak, sih!!" umpat kesal pejalan
awab Yeri yang terus mengay
GGIR....!!!" teri
nuh di dua tangannya itu melompat ke pinggir ja
buatnya kesal. Bahkan dia hampir saja menyerempetnya. Tapi untung lah, gak kejadian sih. Dia masih selamat, dan wanita itu juga
kkk
ba berhenti parkir di pinggir jalan, dia yang terlalu buru-buru tidak sadar pandangan
kkkk
rlihat kotor terkena rerumputan yang masih terlihat basah. Karena baru sa
ku hari ini!!" Yeri ter
mengenai genangan
ya. Dia beranjak berdiri dengan wajah memerah. Rahangnya mengerang dengan gigi mulai menggertak, api k
tolong anda segera keluar. Aku min
awaban? Aku, kan gak hami
semakin menajamkan pandangan matan
k, buk, yang di dalam. Tolong keluarlah
... B
edahku rusak itu semua ga
t marah-arah tanpa di hiraukan sam
bingung. Menatap wanita yang tiba-ti
nda punya gangu
gung jawab sekarang, keluarlah!" umpat wanita itu ta
a seperti bom yang langsung meletus saat di dengar. Dia perlahan kaca mobil itu terbuka
au ganti rugi?" tany
gerutkan
anya sebatas wanita bayaran yang menemani laki-laki un
nita itu masih berdiri di samping. Membuat Yeri Angelista terpental jatuh tersungkur ke aspal. Bukannya mar
ubuh jenjangnya bak seorang model. Dia Idaman
..." gumamnya meng
dan tatapan tajam benar-benar membuatku terposona, tetapi
a memasang wajah manis menggoda. Laki-laki itu memalingkan wajahnya tampa perdulikan Yeri, dia hanya
ncabut kata-kata yang sempat meng
dah aku... Aaah, sepedah aku juga rusak lagi, tetapi dia hanya kasih aku
tu lecet, kotor, bahkan
lihat kertas kecil itu sangat detail, matanya terbelalak seketi
ludahnya berkali-kali melegakan tenggorokannya yang tak kering
n ini hari keberuntungan bagi ku, dapat uang segini banyaknya. Tapi
uang beneran, sampai dia lupa dengan laki-laki di depannya yang sudah
g dia sudah ganti rugi!!" g
sana. Ia segara menuju ke restau
*
g tak begitu besar. S
am yang kini tak terlihat hitam, bahkan bisa di bilang sudah keabuan. Rambut di kuncir satu namun masih sangat berantakan helaian rambutnya melayang kemana-mana
norak, dan kampungan. Apalagi jika bertemu dengan laki-laki pasti sangat jijik me
angat pintar dalam hal berbicara merayu pelanggan dan lain-lain. Kali ini dengan langkah penuh den
ta rumah sakit. Pekerjaannya sebagai kencan bayaran saja tak cukup untuk biaya rumah sakit ayahnya. Baginya satu pekerjaan saja tak cu