icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Rahasia Seorang Mafia

Bab 2 Pemakaman Sang Ayah

Jumlah Kata:1006    |    Dirilis Pada: 21/12/2022

ala dan menghanguskan semua yang ada. Apalagi tempat itu sudah disirami oleh minyak penyulut api. Tidak ada kesempatan lagi bagi siapapun untuk bisa menghentikan api yang terus

lihat cahaya yang menyinari di belakangnya. Namun sang pemuda tampan hanya tersenyum sambil menggelengkan kepala sungguh dia tidak ingin memberikan hukuman besar seperti itu kepada pria paruh baya tersebut tetapi

nya. Dia begitu kagum dan bangga terhadap kemampuan yang dimiliki oleh majikanny

aran yang begitu menakutkan juga begitu mengerikan terhadap orang yang sudah pergi anak kepada ayah angkat nya. Dia memang hanya

Perkebunan kopi yang menghasilkan banyak uang kini sudah tiada. Perkebunan kopi yang menelan banyak karyawan menghilang begitu saja. Tida

a paruh baya itu berteriak marah dan juga bersumpah akan memberikan pelajaran kepada sang pemuda tampan. Namun s

*

gai seorang putra setelah dia menyelesaikan misi nya dia pun menunaikan pekerjaannya untuk memakamkan jenazah ayahnya. Semua orang sudah berkumpul d

dungnya tetapi pria itu telah membawa dirinya dari jalanan menuju sosok yang disegani dan ditakuti banyak orang. Pria paruh baya itu telah menemukan bakat yang bersembunyi di dalam diri Tristan. P

lam jiwanya tak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Kesedihan yang ada di dalam hatinya lebih besar diband

menunggu? Bukankah kamu bisa menyelesaikan pekerjaan itu setelah

hir ayah. Dia ingin aku segera menyel

solusi yang baik. Kamu bisa melakukan pekerjaan dengan cara lain bukan?" Br

ukannya dengan cara apapun,

a bangga. Apakah kamu lupa siapa kamu udah di mana kedudukan kamu. Kamu bukanlah siapa-siapa kamu kamu tidak memiliki hubungan darah dengannya. Akulah putranya seharusnya kamu bisa mengetahui dan menger

k pernah mengecewakan nya sedangkan kamu selalu saja melanggar semua aturan milik ayah. Itu alasa

kit rasa hormat kamu karena mulai sekarang aku lah yang menggantikan posi

nya sehingga dia pun memancing kemarahan dan emosi Tristan. Namun pemuda tampan itu hanya tersenyum, dia mengalihkan pandangan menatap tajam ke arah sauda

*

dihan karena kehilangan sosok sang ayah alasan yang membuat dirinya tetap bertahan di negara orang lain. Hatinya masih terl

ua lampu di padamkan. Beberapa pria itu membawa senjata tajam dan juga membawa senapan. Mereka berencana untuk membunuh Tristan. Mere

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka