Menikahi Om-Om
ujarnya berlalu di belakang Ghailan yang l
hijau. Ghailan menyusul setelah memastikan pesanannya dicatat dengan baik dan tidak ada yang terlewatkan
imana, Om?" Najla menoleh pada Ghailan me
mberikan kesejukan di tengah cuaca terik. Tangannya terulur
t Ghailan menyunggingkan senyum tipis. Sudah lama sekali ia melihat senyum ceria Najla yang seperti itu. Setelah kedua orang tuanya meninggal, hanya airmata dan bibir yang selalu mengucapkan kemarahan d
Tapi dalam hatinya yang terdalam, ia akan melakukan ap
ng, pesa
ma ka
ongan nasi dan sayuran, keinginannya akan pizza hilang seketika. Es
amat
ilan menahan sendok yang si
bism
tipis, mengelus
*
-gado hangat yang ada di depannya. Sese
Najla makan menyelipkan anak rambut gadis itu yang sesekali terj
ri terus menikmati sepiring gado-gado yang t
ja menghiasi tengkuk putih Najla. Ghailan jadi menyesal menggulung rambut Najla karena sekarang tengkuk gadis muda ini terlihat sangat mengganggu. Ghailan berdeham mengabaikan rasa tak nyaman yang menjalarinya. Ia kem
taga! Pengantin baru
man satu timnya di Afrika dulu t
ik kursi plastik untuk Vanes
Bang. Kami sud
leh ke belakang tapi tak meliha
a pada seorang wanita berhijab warna pastel
Namun, semuanya tak berakhir seperti yang orang-orang pikirkan karena sejak awal Ghailan hanya memiliki satu nama untuk mendampinginya. Najla Grizella Rummie. Si gadis manja dan nakal yang kini sedang menyantap makanannya dengan lahap tanpa peduli apa
gi dengan pakaian tebal yang membungkusnya. Oh ayolah, hanya orang deng
menahan tangan Najla yang be
a mutlak dilaksanakan. Entahlah, Najla jadi bingung sebenarnya ia ini istri atau se
aksi dua orang berbeda generasi yang terlihat imbang. Baru kali ini Ghaila
wi
My wife?!
an kehebohan yang disebabkan suara nyaring seorang wanita berambut
yang kini menatapnya dengan wajah polos tanpa dosa. Ya amp
ou ser
empercayai kenyataan si kapten panutannya memperistri seorang yang... Oh my
ja di depannya ini berani melawan Ghailan, sudah pasti kepalanya tak kalah keras dengan si kapten. Vaness menggelengkan kepala tak percaya. Seorang Ghailan melepaskan
ah dilahap habis kesisi kanannya. Tangan kanannya meraih pip
tanyanya masih tak bisa percaya dengan pernyataan Ghailan. Meskipun
n sama Om-om galak gini? Kalau jadi tante, sudah lama Najla masukkan di selokan depan sekolah,"
kata Vaness tak menyembunyik
a. Lelaki itu tampak tenang menikmati makanan di depannya seolah dua ora
makan dengan lahap. Ya, terlepas dari sikapnya yang menyebalkan s