icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Suami Unlimited

Bab 4 4. Di ambang kematian.

Jumlah Kata:1258    |    Dirilis Pada: 21/12/2022

lui ponsel pada seorang karyawan nan menjadi barista di Kulacino area Sudirman supaya bisa menggantikannya selama Indra mengurus Ferdy yang sakit, sementara pria itu berada d

khir, Indra menatap arloji, lantas melirik supi

rdernya diantar k

ak mendatanginya apa pun yang terjadi ke rumah sakit. Namun, sialnya Nana memang memesan taksi un

ia mendengkus sembari memikir

an datang ke Mutiara Bunda, di sana

ara Bunda. Kalau semisal ada hal urgent,

nggak mau kamu muncul

iki watak keras kepala sekaligus pemaksa dan masih banyak lagi, Indra belum menemui hal mani

upir seraya menginjak re

berapa?" Indra merog

belas

m berkata. "Ambil aja kembaliannya, tapi

ya Ferdy, mereka mengapit laki-laki itu sebelum seorang suster

imana nasibnya setelah menginjakan kaki di lantai Mutiara Bunda, haruskah sekara

sesekali ia menengok kanan kiri tak

u," ucap si suster usai mendorong ranjang troli Ferdy melewati pintu te

ya suasana rumah sakit tak terasa horor, terlebih karena siang hari. Namun, rasa takut benar-benar menjalari sekujur

unggu, beberapa keluarga pasien juga berada

latkan mata, ia tak berani menengok ke mana pun, tak kehabisan akal Indra membungkuk pura-pura membetulkan ta

saat menoleh ke kiri dan melihat jika langkah Flara bersama seorang suster kian menjauh, ia memutuskan berdiri, tapi setelahnya kelegaan tersebut dipaksa lenyap tatkala seseorang tiba-tiba menyerukan nama pria

angkah dari arah berlawanan dengan Flara, perempuan ter

enar-benar merasa jika ia berada diambang kematian. Satu sisi telah ketahuan istrinya sebab muncul di rumah sakit, sisi lain seorang perempuan kini mendekap tanpa ragu di depan Flara

posisi Indra berada, tapi Flara tak lagi bersama suster yang entah menyingkir ke mana. Flara bersidekap

a! Ya

Indra menyentuh dagu supaya pria itu kembali menatapn

akutan, sungguh memikirkan bagaimana Flara marah terhadapnya justru j

ak ketemu, sejak lulus kuliah. Ben

guk lagi. "Iy

rkekeh menanggapi sikap Indra. "Apa karena kita i

eleng. "Ngg

ong. Kayak orang gelis

menanggapi jika Flara sudah tak lagi berada di lorong, sa

epertinya cukup bersemangat menemukan Indra di tempat ini

agi di IGD. Aku lagi n

yak harapan yang kamu bilang pas kuliah dulu?" Ini sudah cukup lam

Aku punya kedai

lamatnya dong biar kapan-kapan aku bi

samperin ke tempat yang lebih deket. Terus-" atensi Indra ter

, i

si blazer kuning juga pergi seraya merapal nam

Dok? Dia sakit apa?" tan

ipis menatap Indra. "Temannya kekurangan cairan, suda

erlu rawat

sudah normal, pasien bisa diizi

aja. "Saya bisa li

batnya di depan, ya. Sudah s

meski masih begitu lemah, jarum infus menancap di permukaan punggung tangan kanan. Ferdy tersenyum tipis menanggapi kehadi

B sampai dehidrasi, makasih ya udah diantar

ewajiban saya kok karena k

betulan hape Ferdy ketinggalan

ana, ia membuka kode pengunci layar ponsel sebelum mengulurkan

sih,

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka