Faith, Hope, and, Love
i pinggir lapangan. Alan menenggak air minum dan mengabai
itu merepotkan lawan. Kau membuat wajahn
lan akhirn
lat
enyeringai m
eninggalkan lapangan, tapi baru beberapa langkah, mereka menemukan
ia memegang gulungan kertas di tangan dan tampak murka sekali. Gama berdiri di belakang A
jaket berjalan ke arah mereka dengan raut wajah tidak suka. Gama melirik Alan sekilas, tapi sahabatnya
kannya tepat di depan wajah Alan yang hanya berdiri diam tanpa melawan. "Ka
ngan ini sering bolos sekolah, untuk minggu ini saja dia cuma mas
dan dia mencengkeram kerah baju olahraga putranya dengan kuat. "Aku sud
agi, tapi dia yakin, itu karena ayahnya melihat pertandingannya bar
an hanya diam saja karena lehernya tercekik seiring cengkeraman kuat ayahnya. Dia ingin melepask
enyuruhnya untuk tidak ikut campur seolah menghipnotisnya
bolos sekolah dan sekarang kau malah bermain-main dengan voli!
lang kali. Alan sudah tidak lagi peduli, apalagi sakit hati. Hatin
Sebagai orangtua tunggal, Deni sudah tidak tahan lagi dengan kelakukan putranya. Apalagi ketika t
am kerah bajunya, Alan memperbaiki
yusulnya setelah mengangguk seadanya pada pria yang kelih
rpuruk mendengar ucapan kasar ayahnya itu, tapi ketika melihat wajah Alan, sohibnya itu sepertinya tidak butu
ujar Alan saat mereka di
g menginap di rumahnya jika sedang bertengkar dengan ayahn
*
emar. Ketika mendapati wajah putranya bengkak, Irana yang sedang melayani pelang
voli hingga kelihatan tidak bersemangat begitu, karena jika me
ang hanya meliriknya seki
eman-temanmu dulu, ibu
emana-kemana
kaknya tambah parah," seru
ahut mala
la napas dan melanjutkan melayani pelangg
merupakan pemilik toko kelontong. Irana memang punya usaha salon yang terletak di lantai bawah ruma
n di sore itu. "Jika saja aku punya anak perempuan, s
aku tidak tahu apakah salah satu dari mer
an, ya?" sahut pelanggan itu sambil
s, kan? Kau tidak menyuruhnya u
an itu, dia akan langsung minggat dari rumah," kata Irana yang sudah yakin anaknya akan melakukan itu jika memang sudah punya alasan yang tep
itu akan menyelesaikan masalah. Andai aku punya anak perempuan, sifat
a sambil meletakkan guntingnya di rak
, y
gannya itu untuk pindah ke washbak k
embali mengangkat topik obrolan yang tadi karena penasaran. "Jika k
dengan ayahnya, tapi kini
gal berpisah d
menjadi sangat gembira saat mengatakan. "Tapi s
amasinya itu mengerutkan
tinggal be
anakmu
nya sih minggu depan, tapi itu tergantung apakah aku