Wanita Simpanan Bosku
anak yang lain juga udah masuk tuh semua, kamu ngapain aja sih di rumah sampai terlambat gitu," omel Tani
menguap beberapa kali dia menutupi mulutnya semalaman Adam tidak mau ditinggalkan, demi bisa Selina ikut keluar kota bersama
am laci, gimana nih, terus koper aku siapa yang bakalan jagain. Kalau kameranya sampai ngg
anya di dalam laci kerja kamu kan? Pokoknya kamu t
t, Sel, iya d
mbil kamera Tania yang tertinggal beruntung saja sopir
sampai ada yang tertinggal atau tidak ikut dalam acara kal
am laci mejanya. "Selina, belum juga datang Bu Oliv udah teriak-teri
gani. "Tania! Kenapa kau dari tadi di situ berdiri cepat isi dan tanda tangani, waktu kita tidak banyak ini perjalanan yang cukup jauh kalau sampai cuaca buruk
aja masih ada di dalam mau ng
rgamu yang harus menunggu satu orang saja, kita harus perg
..tapi
dat
tang tepat waktu dia bernapas lega s
rlambat cepat isi biodatamu dan tandatangani, Tania kamu juga harus cepat
duduk di bangku paling belakang, mereka berdua sangat
kan, lagi kerja sekaligus liburan nantinya Bu Oliv, juga nggak ga
sampai Adam menelponnya apalagi Adam yang berniat untuk mengik
r sejam bisa buat fresh lagi. Oh ya Tania, apa aku bisa pinj
ekat di telinganya. "Tentu saja boleh aku juga ada ba
. "Semoga saja Tuan Adam, tidak meneleponku apalagi kalau dia menyusul, oh hentikan pikiran bodoh kamu it
i
hitam hampir saja ditabrak beruntun
tur," keluh Tania yang menyandark
jas hitam masuk ke dalam b
akan ada Sekretaris Kenzo yang menemani." Bu Oliv yang tad
am mau ikut perjalanan luar kota." Mata Tania mengedip saat melihat Sek
idak tahu kalau rupanya ada Sekertaris Kenzo, wanita
ne di telinga Selina lalu mengambil selimut untuk menutupi tubuh sahabatny
lam bus sosok pemimpin perusahaan yang begit
at Tuan Adam sangat jarang sekali ditemui, bahkan rela me
lihat wajah tampan Tuan Adam, padahal baru aj
elina, senyumnya terbit tak kalah meliha
sekalian mampir kebetulan tempatnya sama. Selamat dan semangat kerja keras kali
am membuat tidur Selina terusik, ia merentangka
ak enak, tahu nggak sih, Sel, Tuan A
at?
n emas buat naik jabatan. Kamu juga pasti senang, kan, duh mana Tuan
ng lalu. "Gawat, ternyata dia ikut juga, gimana ini, gimana aku