My Lolipop
Didit untuk mengantarnya. Kania bangun dan langsung ke dapur mengambil susu dan mengoleskan
ah. Ia memikirkan bungkus Indomie yang ada di tong itu beberapa hari la
gambil baju ku. Setelah itu kita
n! Aku
u di rumah saj
kannya. Ia tetap meng
rumah mu. Gak usah balik lagi kesin
u tidak ti
tidak
ikl
rah rumah Inces. Sampai di sana, mereka melihat baju yang dijemu
mang tidak boleh ikut campur dalam urusan Kania dan Inces. Jadi saat-saat privasi se
bil jemurannya itu. Ia kemudian
l disini padahal rumahku sangat besar?" Kata Kania yang dudu
an tinggal disini! Harus ada perbedaan antara
ini juga karir mu. Kau membuat
aat-saat seperti ini. Kalau itu sudah lunas, maka aku akan beli rumah ya
t lucu." K
ng, tempat orang tuannya. Ia sudah mencoba melunasinya selama empat tahun belakangan ini, tapi belum juga lunas-lunas. Hutan
itu. Aku ada tabungan dari pekerjaan
elah Kania. Ia men
ak kerja bukan? Ini lebih kepada pekerjaan dan bukan ka
ada hubungannya
H
wa aku tidak akan mengambil kontrak itu. Tapi tetap saja, kau melakukannya. Kau pasti i
kan keadaannya yang sebenarnya. Ia menipu dirinya sendiri bahwa ia tidak a
di sebelahnya dan me
engambil proyek itu. Kau ingat kan janji kita un
apapun. Dia hanya menatap langit yang cerah dan membaya
Inces yang masih
kan tangan Inces. Ia tida
bermaksud menyakiti
u bercanda. Aku akan
yang kau
aku akan baik-baik saja." Kat
melakukannya. Dia pasti be
depan. Aku rasa itu tidak akan jadi masalah! Jangan khawatirkan aku. Kau tidak akan meninggalkan ku bukan?" Ucap Ka
pak sang
i yang terbai
. Ia mengangguk dan pergi mengganti pakaiannya. Ia keluar dan mereka pun pe
i seperti sedang memburu seekor tikus di malam hari. Ia melihat lantai dan memastikan lantai tersebut masih basah
Kania yang telah
Ia tidak mau menceritakan
ari lift tersebut. Ia memakai topi dan berjalan kelua
menutupi setengah bagian wajahnya. Saat ingin memanggil pria itu, Kania meny
ergera
rang? Apa ada yang ditunggu disini? Apa in
di sini tidak membuat kesalahan lagi. Jika ma
ah -nya. Kasihan jika dia harus mencari p
at latihan akting yang telah diberitahu oleh Anggita. Mereka mengetuk pintu, dan dalam hitun
nces bingung. Ia berkata sambil mencari ke ru
. Ia pun menerangkan k
"Kau sendiri saja ya
meng
ada sutradara atau Anggita disini, tapi t
bmu? Aku harus menelepon Anggita. Ini tida
enghent
nga
nap
ak akan
lah tanggu
baik saja! Jika akting -nya bagus, ini akan membuat film itu
menghadap ke pintu kaca yang memunculkan gambar pan
Apa dia baik-baik saj
saja. Dia tampak se
u dengan situasi ini. Ia ingin membangun suasana posit