MENIKAHI BOCAH TENGIL
a. Untungnya hal itu segera reda, setelah kedat
Hariz menggedor pintunya dengan keras. Namun A
ariz akan b
gga
kesel. Cepat buka atau aku
ja kala
a pikir bisa mendobrak pintu dengan mudah seperti yang ada difilm-film. Ternyat
ini. Kan aku punya kunci cadang
gambil kunci cad
iz tidak akan bisa membuka pintu
erak, Aina langsung terl
riz masuk dengan santainya. Seringai
arang giliranku... " ucapan Hariz yan
benar merasa terpojok. Satu-satunya cara yang t
a
lakukan Hariz padanya. Namun sayang keku
Aina memberontak sekuat tenaga. Namun sialnya Hari
L
aa
ar!! Turunkan Ai
IA
empat yang cukup luas. Aina berkeru
meninggalkannya begitu saja dan meng
mengurungnya disana, baginya tidak masalah. Tempat itu tidak begitu buruk.
eindahan tempat itu terdapat
uara gonggongan dari seekor anjing yang
dikandang anjing mengerikan. Sialnya bukan hanya satu, tapi ada
aanku nggak enak. Mau di
kan berakhir disini? Aina t
anjing itu menggonggong kearahny
aaaaa
g-kencangnya. Semakin kencang dia berlari, ma
tainya, sembari menyesap minumannya. Baginya itu adalah
ONG.
Aina menggedor pintu s
ukakan pintu dan mengeluarkannya dari sana. Aina bisa bernafas leg
Tanya seorang pria tua pada Aina yang be
akukan ini padaku, Pak. A
en
bunuh pria itu sekarang juga!" Aina mer
ami sendiri seperti itu.
a anjing itu. Bagaimana kalau tubuhku dirobek dan dicabik-cabik oleh mereka!
ki itu orang lain. Mereka sudah dilatih dengan baik, jadi tidak ada sat
nya Aina ini sebangsa mereka apa! Sudahlah, Aina pul
leng melihat kepergian Ai
*
R
at menikmati pemandangan tadi. Dimana saat Aina berteriak dan ber
kan segera meledak. Aina mengambil bantal sofa y
ahat! Nggak punya hati! Katak
melawanku. Itu hukuman yang pantas
. Kini tidak menggunakan bantal lagi, melainkan
u manusia terkutuk! Aku memben
a
rh
kan tubuhnya. Hingga saat ini tubuh w
engajakmu jalan-jalan ke Swiss. Bukankah itu impianmu
a sedikit reda. Matanya m
. Kita akan perg
ke
k kita akan berangkat. I
u
belum pria itu melepaskan kungkung
n yang selalu keluar dari mulutnya. "Dasar kada
*
sudah
na yang hanya membawa tas kecil dipunggingnya
gak rempong pas mau berpergian. Eh iy
perduli bagaimana mulut peda
gak bawa
iz berkeru
a. Lagi pula bajuku jelek sem
ayaknya suka banget
na belum t
enghela
a pergi sekarang, j
H
milih tempat duduknya. Aina memi
a ketoile
a nggak dari tadi. Dasar pecicilan.
belet Ini... tasku tolong di
ka nunggu lam
ya ce
apa perasaannya jadi tidak enak. Sudah le
takut! Kau akan terbiasa nanti," ucap seorang wanita dan p
ih orang? Satu lagi o
lagi tu