Menikahi Ceo
tadi mama sudah pergi!" tatapan Nyonya Maur
ni?" Tanya nyonya Maurent, deng
tidak bisa mengusirnya begitu saja. Arga memutar otaknya untuk berpikir sejen
in
ntar lagi. Mungkin hanya itu yang bisa ia lakukan untuk
oba berbicara dengan nada lembutanya. Tetapi Nyonya maureen hanya diam, tiba-tiba sa
Tanya Arga yang tidak mengerti, tetapi t
semua sudah dibersihkan dengan sempurna oleh Mr Jack. Barang-barang kamu juga sudah di pindahkan
gan keputusan Nyonya Maureen yang tiba-tiba, tanpa sepengetahuannya. Bahkan m
anak mama yang tampan ini, pinda
epuk pundak Arga. "Aku ingin kamu tinggal di luar
punya rumah kenapa mama menyuruh Arga tinggal di apartemen, ya
m di buatnya, kali ini Arga
?" Ancam mama Maurent, membuat Arga
belakang Nyonya Maureen. Lelaki paruh baya itu menunduk, dengan tangan
usahaannya sendiri. Dia membantu semua kebutuhannya. Lelaki paruh baya itu sudah lama . bekerja dengan
da yang berdiri tepat di samping Mr Jack. Dia hanya m
yang masih berdiri di depann
ai nanti pulang kerja kamu langsung pergi ke apartemen baru kamu. Mama sudah chat alamat len
ma ak-
kamu dengan anak Nyonya Alexa, dan akan mama nikahkan satu bula
gak habis pikir ia akan
Goda Arga, dengan senyum tip
en, membuat Arga seketika menutup kedua telinganya. Suara
Arga ga
at, ancaman mamanya kini tidak main-main, ia seperti algojo yang ingin menyiksanya. Ancaman itu membuatnya tak
au pind
. Ia terpaksa menyetujui permintaan mamanya untuk pindah ke apartemen,
n tersiksa dan tertekan, bukan hanya karena pekerjaan yang
sendiri? yang terus memaks
, bahkan dekat dengan wanita saja dia
ku. Melihat aku saja wanita tertunduk takut. Apalagi mendekat, mungkin a
tuk segera pergi dari ruangannya. Ia menahan rasa geli akibat
ga mau rapat sudah telat" Arga meli
ntah perkataan mama!" Ancam Mama Maurent, mel
p Arga, dengan
ya yang sudah pergi menjauh. Seketika kepalanya bergerak, m
ya tuan! Nyonya Maurent dari kemarin mengancam saya" Arga berjalan mendekati Mr Jack, dan Manaj
maka akan aku pastikan jika Kalian yang akan disu
nuju miliknya. "Jangan, Tuan. Bisa habis milik saya. Saya masih
ana nasib saya nantinya, kalau menikah
kan kepalanya,
ik itu. Tidak datang lagi ke kantor." Kata Arga, me
uang rapat. Dan, jangan lupa be
wab Mr Jack yang
lagi aku akan pergi, setelah rapat. Dan tolong benar-
ab Manajer ken, y
--
lai menegang, tak bisa bersantai lagi, semua mata tertuju pada Arga, yang masih berdir
an di evaluasi, di dalam rapat kali ini. Semua orang bangkit d
ku lebih dulu, jangan sa
, melakukan perintah Arga me
esai melakukan perintahnya, dia mengulurkan
riuh saling berbincang satu sama lain. Semua terdiam saat
, matanya semakin mengobar. Kepalanya semakin meledak-ledak melihat
akk
embuat semua orang saling menatap bingung.
n bisa kerja apa gak. kalau kalian gak bisa kerja, silahkan pergi dari kantor aku sekarang" Bentak Arg
h! Pergi dari kantor aku, aku tidak mau melihat wajah pecundang-pec
tan kalian besok untuk menyelesaikan semuanya. Jika tidak selesai juga, maka akan saya pastikan kalia
hkan menjawab saja rasanya sangat susah, mulut mereka benar-benar terkunci rapat. Saling melirik s
kah secepatnya? Tapi mana mungkin aku bis