SENYUM MARISSA
sih, Mar" kali ini wajah
... " aku tersenyum semba
h sempurna di wajahnya. "Paaaak ... sini cepetan! Jangan sibuk
ping. Wadah pakan ikan sampai lupa ditaruh, "
ali ini Ibu malah menangis, m
g jelas kalau bicara , Bu. " wajah Bapak s
gis. Membuat Bapak meletakkan
... " aku menahan tawa meli
, Marissa hamil. " Bapak seketika
wajah kedua orangtuaku. Berulang kali Ibu berucap s
an berat, tapi juga memberikan hadiah y
anku sungguh hadiah yang sangat indah, terlepas dari k
⚜️
Yang penting sampai tujuan dengan selamat. Perkataan Bapak ketika sarapan tadi, masih
kabar gembira. Bapak memi
ama kamu juga suamimu. " Bapak tertunduk,
eran melihat raut wajah bapak
elakaan, Bapak memintanya untuk datan
al apa, Pak?" ta
a Hendra menc
h tak pernah ku duga, Bapak meminta hal
t. Aku baru sadar, ternyata, karena ucapan Bapak y
gas kebersihan baru saja selesai mengganti seprai dan
erus berdenyut. Mungkin dengan tidur sebentar pusing nya bisa hilang. Aku men
⚜️
O
nd
i foun
i found
never
s i gotta
eday i'll make
s all night or
hide, but i ca
e, outside i ca
lovely,
f glass, my
pieces, s
welcome
�
e Eilish memecah konsentrasi ku yang masih mencari s
yata sedang bicara dengan salah sat
ya, ku coba menepuk bahu Bapak-bapak yang sedang melintas. Hasilnya, aku hanya menepuk
cam apa
, aku bisa menyentuh bahkan me
akin tak masuk akal! Ini mimpi hari pernik
yang sangat ku rindukan. Apa pun yang te
gannya, rangkaian mimpi aneh d
tempat resepsi pernikahan. Berharap
lihat diriku sendiri, diriku yang sedang bersiap-siap untuk acara akad. Ada Ibu
n mendekati diriku dan Ibu. Aku bisa melihat d
es dengan kebiasaanku ketika gugup.Sepertinya aku baru sadar
irim undanga
datang, aku benar-benar kecewa,
an Ayah dan Ibu berpisah, aku tid
ahnya mendadak berubah sedih. "Ba
ku, Ibu saja sudah cukup
k. Ora ilok. Kamu harus bela
t punggung diriku
gan beranjak pergi.Aku ingin memeluk diriku, sekadar ingin memberi pen
aafkan Ayah yang telah mengkhianatimu? Aku menatap wajah Ibu lekat-le
encari Marisa seolah lenyap. Aku masih berdiri di pojok
an, dia hanya manusia yang lalai, dia sedang khilaf. Bisa jadi dia sedang sibuk." diriku di masa lalu tak menggubris per
k kuhiraukan. Aku baru menyadari semua ucapan Ibu,
epertinya ini saatnya aku mengakhiri mimpiku di si
at. Sudah tiga kali, tapi kenapa ra
m. Sensasi nyeri itu perlahan m
, berharap lagi, semoga saja kali i
r tidurku, tapi sepertinya ini kamar saat Ayahku masih a
sahur dulu, keburu imsak.
alian. " kata Ibu sambil berjalan keluar kamar. Aku berjalan mengek
lur mimpi kali ini, saat ini, aku berad
jagoan Ayah sudah bangun... " entah kenapa, air mataku tiba-tiba mene
? " Ayah mengusap pelan kepalaku. Aku menggeleng, "bukan, aku kangen
ru balik kerja lagi. Hendra bisa puas-puasin main bare
rhim dari pengeras suara Masjid. Membuat hatiku maki
ngung. Antara rasa rindu be
karena bisa bertemu dengan Ayah. Kenapa mesti mimpi menyebal
empar paksa k
l yang lugu. Hanya bocah polos yang me
adwal libur Ayah tercintanya. Ayah yang sela
kecil. Sama sekali belum tahu permasal
rsaji sepiring nasi hangat lengkap beserta soto ayam favoritku. Entah kenapa hatiku bagai di
au ikut puasa?" Ayah menatapku heran. Aku mengge
sibuk bertanya, kapan waktunya Ayah libur yang lama?" i
mulai terasa kembali. Jangan dulu, aku memohon dala
sasi nyeri itu makin lama menjalar ke seluruh tubuhku. Kemudian semu
⚜️