Jerat Cinta Tetangga Baru
Ini boleh Azizah b
tu kantong plastik merah
h. Boleh, b
makanan ringan itu pada anak-anak
iadakan ustadzah Halimah. Biasa mengaj
an kotak. Mendukung sang istri yang ingin mengajari Al
ba
ustadzah Halimah
beli makanan ringan gitu buat di bagi ke anak-anak. Pada seneng anak-anak
jadi tukang jahit d
Kalau ikhlas, dan uangnya ada, udah cukup buat berbagi kebahag
g cukup menohok untuk Akmal. Ia yang punya usaha cukup besar t
h jahit, menyisihkan uang untuk
aat Azizah sudah selesai membagi semua makanannya. Tak
atih emang baik. Ajaran emaknya,
nghangat melihat senyum merekah si ga
di orang baik kaya
gajarin nanti emak. Biar di latih sampai jadi orang baik sam
mbil paket reguler, silver atau gold," samb
ini mah namanya." Fadli menghampiri
ng di waktu yang tidak
hanya sekedar tetangga, pada akhirnya sekarang ia bablask
tung-hitung ng
Biar sekalian proses daftar menuju
gak cocok di
lian itu udah kayak
et itu endingnya sakarat
Nisan berd
. Gak ada yang
majnun
ak di setujui
a setuju." Akmal yang sejak tadi hanya m
setuju mah otw KU
jang lebar. Jadi lupa." Ustadzah Halima
n hal-hal sederhana pada pasangan seperti itu. Apalagi tia
Bagas katanya m
kecepetan. Kenapa
di luar tuh. Malu katanya mas
akasih informasi
ang entah kenapa tiba-tiba menjemput. Pada
dli yang sejak tadi memperhat
ulin sesuatu deh, B
g, buru-buru di lamar.
alu mengikuti apa yang ia inginkan kalau sudah sreg. Bahkan melamar mbaknya walau baru pernah bert
an penghulu juga. Ibarat antrian panjang, Fadli langsung memilih maju
ia membawa orang satu kampung, orang tua, kerabat besa
h hati. Walau sudah tiga tahun menikah dan tak kunjungi di karuniai an
mbali ke to
olong. Mira butuh uang u
telah mendapatkan pesan singkat dari nom
ulang, dia juga ikutan pulang," sindir Fadli sambil mengangkat pulu
lagi ada perlu." Ustadzah Halima
anya bukan sakit malah jad
alimah melotot tanda memperingati suami
Halimah bukan sakit, mal
tidak bercerita, agar tidak memperpanjang masalah. Orang-
apa-apa lagi pada Mira. Karena secara masa Iddah, wanita itu ma
*
bak tuh
saat Azizah kelu
Astuti? Suruh ke
nggal di suruh ke sini. Tapi itu tuh gak tau lak
apa ger
saran menyelinap di hatinya. Azizah langsung naik ke
bil mbak
ih, Gas? Biki
Mereka mengobr
Mbak pinjem uang gitu. Ternyata dia ngak
ya ia sudah tidak sabar
mbung