/0/16821/coverorgin.jpg?v=12a7363d56d48ac65197b270d1e45d7e&imageMogr2/format/webp)
Jam 12 siang sudah menunjukkan waktu istirahat. Seorang gadis berwajah lembut membersihkan mejanya terlebih dahulu. Setelah itu, ia keluar dari ruangannya.
Amelia nama gadis itu. Ia berjalan pelan sambil menikmati suasana damai di dalam kantor. Ia memasuki lift yang kosong. Tak lupa juga ia mengecek seluruh jadwal untuk bos besarnya.
"Bukankah hari ini Bu Martha pulang dari Paris ya?" Amelia membaca jadwal sang bos untuk menjemput istrinya.
Amelia keluar dari kantor untuk menuju ke area parkir. Ia menyapa teman-temannya dengan sangat ramah. Sesampainya di area kantor, ia tidak sengaja melihat Santi. Hatinya sudah deg-degan. Ia tahu apa yang akan terjadi.
Amelia sengaja membalikkan badannya. Ia mengirim jadwal penjemputan ke sang bosnya. Lalu Santi? Santi tidak sengaja melihat Amelia. Entah kenapa, ia memiliki pikiran licik ke Amelia. Ia tersenyum sinis dan mendekatinya.
"Woy, Amel! Lu kerja di sini?" Santi berteriak kencang sambil melihat nama perusahaan.
Santi sangat terpukau dengan papan nama tersebut. BS Star Company nama perusahaan itu. BS Star Company adalah perusahaan yang bergerak di bidang ekspor impor. Nama perusahaan itu sangat diperhitungkan di dunia bisnis.
Perusahaan BS Star Company tidak hanya berdiri di Indonesia. Mereka memiliki banyak cabang di beberapa benua. Seperti Asia, Eropa, Amerika, dan Australia. Tidak hanya itu, mereka juga berkontribusi untuk negara. Bahkan perusahaan itu sering didaulat mengirimkan makanan ke daerah konflik.
Amelia bingung harus menjawab apa? Hingga akhirnya ia memulai suatu kebohongan. Ia tidak mau Santi tahu. Jika sampai tahu, maka bisa dipastikan akan terjadi sesuatu.
"Enggak. Aku enggak kerja di sini." Amelia menjawab dengan santai.
"Halah, jangan bohong! Kalau lu enggak kerja di situ, ngapain harus takut?" Santi menatapnya dengan tajam.
Amelia menarik napasnya dengan pelan. Ia ingin memaki Santi dan mengusirnya. Tapi ia sadar betul, jika ia mengusirnya, akan ada badai besar.
"Aku hanya singgah di tempat ini," jawab Amelia asal.
Amelia mulai tidak menyukai Santi yang menatapnya tajam. Ia tahu Santi suka sekali mengintimidasinya. Amelia mencium ada yang tidak beres.
"Hanya singgah?" Santi tertawa sinis. "Bagaimana lu bisa singgah?"
"Suka-suka aku mau singgah di mana? Kenapa kamu mengurusku?" Amelia tetap tenang meski suasana yang tidak mengenakkan.
Santi menertawakan Amelia. Santi mengejek kalau Amelia adalah gadis bodoh. Dengan sinisnya Santi mengatakan, kalau mau nongkrong harus di kafe mewah.
"Ah, lu... bodoh atau gimana sih?" Santi mengejek Amelia.
Kata bodoh membuat Amelia terluka. Hampir setiap hari ia selalu mendengarnya. Kalau tidak bodoh ya oon. Dua kata itu sering membuat Amelia terluka secara mental.
Mau marah percuma. Di belakang Santi ada sang. Ibunya selalu membela Santi jika sudah menindas seperti ini. Ditambah sang ibu malah tertawa.
"Terserah apa katamu!" Amelia sudah muak dengan perkataannya.
"Gue mau kuliah! Gue butuh uang jajan lima ratus ribu!" Santi langsung ke inti pembicaraannya.
Mendengar permintaan Santi, Amelia semakin muak. Bukankah Santi sudah bisa menghasilkan uang sendiri? Mengapa ia meminta kepada dirinya?
"Bukankah kamu sudah memiliki penghasilan sendiri?" Amelia berbicara blak-blakan.
Ketika Santi meminta uang, ada sebuah mobil mewah SUV memasuki area parkir. Amelia menyuruh Santi pergi. Ia tidak mau terjadi perdebatan di tempat umum.
"Pulang sana. Minta sama ibu!" Amelia menyuruh Santi pergi.
"Oh, sekarang lu ngusir gue ya?" Santi mulai memainkan drama.
"Aku tidak mengusirmu. Aku malu jika hanya uang diperdebatkan di tempat umum." Amelia menahan emosinya agar tidak ikut drama.
"Gue minta ke lu! Bukan ke ibu!" Santi membentak Amelia.
/0/30667/coverorgin.jpg?v=ec1d1f9840d64857e4e981a6d53545b5&imageMogr2/format/webp)
/0/4857/coverorgin.jpg?v=11970576592bbe4ba8fbf39fc9fad297&imageMogr2/format/webp)
/0/14447/coverorgin.jpg?v=05af3d30aea5c3a050a6440174e89965&imageMogr2/format/webp)
/0/10859/coverorgin.jpg?v=e0b93617e7396282cd4e5bbe5748ee46&imageMogr2/format/webp)
/0/20819/coverorgin.jpg?v=81267841f6c5c8431c822d06c1bbb882&imageMogr2/format/webp)
/0/18617/coverorgin.jpg?v=ca99e279e163ddf13050c09bbb9615b5&imageMogr2/format/webp)
/0/20477/coverorgin.jpg?v=d3d102ccc325c6271f5cb994e6419429&imageMogr2/format/webp)