Cinta yang Tersulut Kembali
Kasih Sayang Terselubung: Istri Sang CEO Adalah Aku
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Sang Pemuas
Terpesona oleh Istri Seribu Wajahku
Hamil dengan Mantan Bosku
Gairah Citra dan Kenikmatan
Perjalanan Menjadi Dewa
Hati Tak Terucap: Istri yang Bisu dan Terabaikan
Cerita dewasa
"Sayang, Mama sama Papa pergi ke dokter kandungan dulu ya. Mama sama Papa mau nengokin adek kamu dulu" ucap Bella kepada Araska, yang merupakan anak pertama dari Bella dan Arsen.
Bocah satu tahun itu hanya mengangguk.
"Iya mama, Mama hati-hati di jalan ya" ucap Mama Alina yang menirukan seara anak kecil.
"Anteng sama Oma dulu ya sayang" Bella mencium pucuk kepala sangat putra.
Bella kini melangkahkan kakinya untuk pergi menuju halaman rumahnya.
Tidak seperti biasanya, Araska mendadak rewel saat Bella akan pergi.
"Kenapa nangis hmm? Mama cuman sebentar doang kok" tanya Bella.
Kini Bella mengambil alih Araska dari pangkuan Mama mertuanya. Dan dia melanjutkan langkah kakinya untuk menghampiri Arsen.
"Sayang cepetan, kalau keburu siang nanti panas" ucap Arsen.
"Iya bentar" balas Bella.
Bella pun memberikan Araska kembali kepada Mama Alina.
"Sama Oma lagi ya"
Bella pun kini segera masuk mobil.
Araska kembali menangis histeris.
"Kamu kenapa? Biasanya juga anteng sama Oma" tanya Mama Alina kepada bocah kecil itu.
Mama Alina pun membawa Araska masuk ke dalam rumahnya.
Di dalam rumah Araska kembali menangis. Mama Alina semakin merasa bingung dengan tingkah Araska.
"Kamu mau apa? Liat ikan sama Oma ya" Mama Alina pun kini membawa Araska ke halaman belakang.
Sedangkan di sisi lain Bella dan Arsen sudah sampai di dokter kandungan.
"Sayang aku deg-degan banget ya" ucap Bella kepada suaminya.
"Kenapa? Ini kan bukan pertama kalinya" tanya Arsen sembari mengerutkan keningnya.
Arsen pun kini menggenggam tangan Bella, dan segera membawanya masuk.
"Permisi" ucap Bella dan Arsen yang baru saja masuk.
"Iya," dokter pun melihat ke arah mereka. "Ohh kalian" sambung sangat dokter.
"Silahkan berbaring" titah dokter Riri kepada Bella.
Bella pun segera melakukan apa yang di suruh dokter Riri.
"Maaf ya" dokter Riri pun membuka setengah baju yang di kenalan Bella.
Perut Bella pun kini di olesi gel untuk segera melakukan tindakan USG. Dokter Riri pun mulai meletakan alat USG di atas perut Bella.
Kedua pasangan muda itu tersenyum lebar saat melihat janin dalam kandungannya.
"Dokter kalau boleh tau, jenis kelaminnya apa ya?" tanya Arsen.
"Sebentar ya" balas Dokter Riri, Dokter Riri pun memindahkan alat USG nya.
"Jenis kelaminnya perempuan" ucap Dokter Riri sembari tersenyum.
Arsen yang mendengar hal itu, tentu saja merasa sangat senang. Karena memang keinginannya mempunyai anak perempuan.
"Sayang, akhirnya" Arsen kini pun langsung memeluk Bella.
"Ish, kamu gak malu apa ada dokter Riri tau maen peluk-peluk aja" ucap Bella yang merasa malu.
"Gak papa, namanya juga lagi kegirangan" balas Dokter Riri.
"Kondisi janinnya bagus semua kan dok?" tanya Arsen.
"Kondisinya bagus, Air ketuban cukup, plasenta posisinya bagus" jawab Dokter Riri sembari menatap layar komputer.
Setelah pemeriksaan selesai. Kini Dokter vitan dan gambar print foto janin mereka.
"Ini Vitamin sama tablet darah, di minum rutin nya. Cukup satu kali sehari sekali" jelas Dokter Riri.
"Tapi dok? Emang gak bakal darah tinggi minum tablet darah setiap hari?" tanya Arsen konyol.
Dokter Riri tersenyum tipis saat mendengar pertanyaan Arsen barusan.
"Gak bakalan, justru malah bagus, karena saat melahirkan nanti Bella akan mengeluarkan banyak darah" jelas Dokter Riri.
"Ohh, pantas saja waktu lahiran Araska lalu, Bella sering ganti baju" ucap Arsen.