Cinta di Tepi: Tetaplah Bersamaku
Cinta yang Tersulut Kembali
Rahasia Istri yang Terlantar
Kembalinya Istri yang Tak Diinginkan
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Pernikahan Tak Disengaja: Suamiku Sangat Kaya
Gairah Liar Pembantu Lugu
Dimanjakan oleh Taipan yang Menyendiri
Sang Pemuas
Cinta yang Tak Bisa Dipatahkan
Bumi Nusantara, lima ratus tahun yang lalu. Lembah Serigala Putih merupakan salah satu lembah terindah di Bumi Nusantara. Lembah yang masih hijau ini menyimpan salju dan es abadi yang tidak mencair di tengah terik matahari.
Di atas langit lembah ini tampak langit yang hitam diselingi kilatan ungu petir yang menyambar turun ke tanah. Bumi Nusantara ini dahulu terkenal dengan namanya yang cukup menyeramkan yaitu Bumi Iblis.
“Hahaha ... Bumi Iblis ini akan menjadi rumah kedua setelah Dunia Iblis. Kalian manusia-manusia hanya bisa menjadi budakku saja,” teriak sosok yang mengenakan jubah hitam yang melambai-lambai tertiup angin kencang yang disertai hujan yang deras sekali. Sosok ini tampak mengambang di udara dengan sekujur tubuhnya mengeluarkan aliran listrik yang mirip petir yang menyambar-nyambar ke segala arah.
“Iblis kepar*t! Pergi kamu dari dunia manusia,” teriak satu dari tiga pendekar yang tampak mengurung sosok yang dipanggil iblis ini oleh Azka Putra yang terkenal sebagai Pendekar Tapak Harimau.
Azka Putra bersama dua pendekar tersohor lainnya yaitu Bhadrika Kalandra si Pendekar Pedang Dewa dan Ganendra Jayantaka si Pendekar Seruling Emas merupakan pendekar yang sangat disegani dan sangat sakti pada masa itu.
“Aku, Pendekar Iblis akan melepaskan kalian jika kalian bersujud minta ampun dan menjadi pengikutku,” ujar Pendekar Iblis ini, “Kalau tidak, kalian akan kubasmi dari dunia ini.”
“Kami tidak sudi mengikuti Iblis sepertimu,” teriak Azka Putra yang langsung mengeluarkan jurus Tapak Harimaunya yang terkenal. Kilatan-kilatan cahaya keluar dari telapak tangannya mengarah ke Pendekar Iblis.
Bhadrika Jatmiko mengeluarkan jurus Pedang Dewanya yang juga mengeluarkan sinar pedang yang langsung mengarah ke Pendekar Iblis.
Ganendra Jayantaka langsung meniup seruling emasnya yang mengeluarkan gelombang suara yang bisa memecahkan pembuluh darah yang juga diarahkan kepada Pendekar Iblis.
Hahaha ...
Pendekar Iblis ini hanya mengibaskan jubahnya saja untuk mementahkan seluruh serangan pendekar ini membuat ketiganya terpental jauh. “Kalian bukan tandinganku! Tidak ada yang bisa mengalahkan diriku! Aku pendekar nomor satu di Dunia Iblis juga pendekar nomor satu di Bumi Iblis ini.”
Pendekar Iblis ini sendiri berasal dari Dunia Iblis yang portal dimensinya akan terbuka setiap lima ratus tahun sekali. Pendekar ini merupakan putra dari Dewa Iblis yang sangat berambisi untuk menguasai dunia manusia, karena bisa memberikan energi untuk kelangsungan kehidupan mereka.
“Jangan senang dahulu Iblis kepar*t!” Tiba-tiba muncul wanita berjubah putih melayang di udara sambil mengeluarkan ilmu sihirnya. “Sihir Putih Penakluk Iblis!” teriaknya sambil mengarahkan tangannya yang mengeluarkan sinar putih yang berbentuk lingkaran cincin langsung mengarah ke Pendekar Iblis.
“Sihir Hitam Penghancur Iblis!” teriakan itu disusul munculnya wanita berjubah hitam yang mengeluarkan semacam asap hitam yang bergulung-gulung mengarah ke Pendekar Iblis.
“Sihir Merah Pengisap Raga!” Muncul lagi sosok wanita berjubah merah yang langsung mengeluarkan perisai cahaya merah yang bisa mengurung Pendekar Iblis ini.
Pendekar Iblis mulai kewalahan dengan ilmu sihir dari ketiga wanita ini yaitu Bhanuwati si Penyihir Putih, Gendhis si Penyihir Hitam, dan Manda si Penyihir Merah.
Ketiga pendekar juga mulai bangkit dan langsung serempak mengirim serangan mereka membuat Pendekar Iblis makin kewalahan. Untuk ilmu silat dia masih menandingi kekuatan pendekar, tapi dibantu penyihir yang kuat akhirnya Pendekar Iblis mulai kewalahan.